Filsafat Ilmu pendidikan
Pengertian Filsafat adalah satu
kegiatan / pemikiran manusia memliki peran yang penting dalam menentukkan dna
menemukan eksistensinya berfilsafat berarti berpikir tetapi tidak semua
berfikir dapat dikategorika berfilsafat adalah apabila berpikir tersebut
mengandung tiga ciri yaitu radikan, sistematis, dan universal. Untuk itu berfilsafat
menghendaki pikir yang sadar, yang bebarti teliti dan teratur berarti bahwa
manusia menugaskan pikirannya untuk bekerja sesuai dngan aturan dan hukum –
hukum yang ada. Berusaha menyerap semua yang berasal dari alam, baik yang
berasal dari dalam dirinya atau diluarnya.
Subjek Berfilsafat yaitu berpikir
merupakan subjek filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat.
Subjek filsafat adalah seseorang yang berfikir/memikirkan hakekat sesuatu
dengan sungguh dan mendalam.
Objek Berfilsafat yaitu dapat
berwujud suatu barang / dapat juga subjek itu sendiri objek filsafat dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Objek material adalah segala sesuatu / realita,
ada yang harus ada dan yang tidak harus ada
b.
Objek formal adalah berdifat mengasaskan /
berprinsi dan oleh karena mengasas maka berfilsafat itu mengkonstatisi prinsip
kebenaran dan tidak kebenaran.
Cara berfikir filsafat
a.
Radikal =
keakaranya / substansinya/kehakikatanya
b. Universal
= menyangkut pengalaman umum manusia
c.
Konseptual = hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman
manusia
d.
Koheren = sesuai dengan kaidah logika
e.
Konsensus
= tidak mengandung kontradiksi
f.
Sistmatik
= saling berhubungan – teratur dengan maksud dan tujuan tertentu atau runtut.
g.
Komperensif = menyeluruh
h.
Bebas
= bebas dari prasangka sosial, kultural
bahkan religius.
Metode dalam filsafat
a.
Contemplative (Perenungan)
Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu tanpa keharusan
adanya kontak langsung dengan objeknya, misalanya makna hidup, kebenaran,
keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai
dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segala sesuatu sedalam – dalamnya,
dalam keadaan tenang hening, dan sungguh – sungguh dalam kesendirian / kapan
dan dimanapun.
b.
Speculative
Juga bagian dari perenungan / merenung. Karena melalui perenungan dengan
pikiran yang tenang, kritis, pikiran umum cenderung menganalisis,
menguhubungkan antara masalah dengan berulang -
ulang sampai pada tujuan.
c.
Deductive
Filsafat menggunakkan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari
kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakkan semua metode agar saling
komplimentasi, selain melengkapi.
Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan tentang suatu kenyataan yang tersusun
sistematis dari usaha manusia yang dilakukkan dengan penyelidikan, pengamatan,
dan percobaan.
Menurut Harold H.Titus
a.
filsafat
adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidka kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik /
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi
b.
Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh
suatu pandangan keseluruhan (menyeluruh)
c.
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan
penjelasa tentang arti kata dan pengertian (konsep), filsafat adalah kumpulan
masalah yang mendapat perhatian dan yang dicarikan jawabannya oleh para ahli
filasafat.
Dalam berfilsafat ada 3 pilar yaitu Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
a.
Ontologi berkenaan dengan pertanyaan “Apa”
membedakan antara ilmu yang satu dengan yang lain melalui objek formalnya.
b.
Epistemologi berkenaan dengan pertanyaan “Bagaimana”
aspek metodelogi
c.
Aksiologi apa manfaat ilmu bagi umat manusia,
untuk apa digunakan apakah bebas nilai atau tidak, masalah etika.
Ilmu
dan nilai saling berkaitan karena ilmu bersifat objektif ( bebas nilai),
sedangkan nilai bersifat subjektif (terikat oleh nilai ) tetapi dalam
penggunaannya, ilmu harus memiliki aksiologi agar dapat bermanfaat bagi umat
manusia. Untuk apa digunakan apakah bebas nilai atau tidak masalah etika.
Comments
Post a Comment