Evaluasi pembelajaran dalam literasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Didalam melakukan suatu kegiatan,setiap manusia
pasti ingin mengetahui hasil dari pekerjaanya. Begitu juga dengan belajar dan
pembelajaran disekolah, sudah tentu siswa,guru,dan orang tua peserta didik
ingin mengetahui hasil belajar dan pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa, biasanya guru mengadakan ulangan umum untuk
mengetahui hasil tersebut, kegiatan ini biasa disebut dengan evaluasi.
Evaluasi merupakan hal yang penting dan bagian utuh
dalam tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan ini guru dapat mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan sebelumnya. Evaluasi biasanya dapat
dilakukan pada akhir pertemuan, tes sumatif, dan formatif. Evaluasi adalah
proses pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah
tercapai, maka dalam penyusunan evaluasi hendaknnya memperhatikan secara
seksama rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dapat
mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah terlaksana.
Dalam pembelajaran disekolah kita sudah tidak asing
lagi dengan literasi. Pengertian Literasi tidak hanya sekedar kemampuan
seseorang dalam membaca dan menulis, tetapi telah berevolusi sesuai
perkembangan zaman, yakni kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi dan
menginterpretasi kode atau simbol huruf (tulisan), angka, grafik, tampila
visual lainnya, bahkan praktik kultural yang mencakup dan berkaitan dengan
berbagai persoalan manusia dan kemanusiaan. Literasi memegang peranan penting
dalam pembelajaran di sekolah dasar.
Evaluasi dalam pembelajaran literasi disekolah perlu
dilakukan untuk mengetahui perkembangan literasi pada siswa. Kegiatan evaluasi
pada pembelajaran literasi di SD, umumnya menggunakan teknik tes yang biasa
disebut assesment konvensional. Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan
kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Hal ini disebabkan laporan yang
diberikan untuk penilaian hanya berupa angka atau huruff dan gambaran maknanya
sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar literasi siswa, guru
dapat menggunakan teknik assesment alternatif yaitu non tes.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
pengertian
evaluasi pembelajaran?
2.
Bagaimana evaluasi pembelajaran literasi
di sekolah dasar ?
3.
Apa saja teknik evaluasi pembelajaran
literasi di sekolah dasar?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui evaluasi
pembelajaran literasi di sekolah dasar.
3. Untuk mengetahui teknik
evaluasi pembelajaran literasi disekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Wand dan Bown mengemukakan bahwa, evaluasi merupakan
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu, (Nurkanca, 1981 : 1). Lalu
pengertian evaluasi dipertegas lagi, dengan batasan sebagai proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu
(Nana Sudjana, 1990 : 3). Namun secara umum evaluasi adalah proses sistematis
untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja,
proses, orang, objek dan lain- lain berdasarkan kriteria tertentu melalui
penilaian. Apabila kita kaji lebih jauh pengertian evaluasi dengan kegiatan
belajar dan pembelajaran, maka pengertian yang didapat tidak jauh berbeda
dengan pengertiannya secara umum. Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran
adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan
pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan yang telah ditentukan secara
kuantitatif. Pengertian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu hal yang penting
dalam belajar dan pembelajaran. Tujuan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran
adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran
memiliki tiga hal penting yaitu input, transformasi dan output. Input adalah
peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses
pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran yaitu, guru, media, dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana
penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang
dihasilkan dari proses pembelajaran.
Menurut Aunurrahman, agar evaluasi dapat berfungsi
secara optimal, evaluasi harus memenuhi persyaratan. Menurut para ahli,
beberapa persyaratan tersebut adalah sebagai berikut ;
1.
Reliabilitas (keterandalan)
Menurut Arikunto, bahwa
reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan bahwa suatu instrumen
evaluasi mampu memberikan hasil yang tetap.
Untuk mengetahui taraf
reliabilitas dapat menggunakan suatu tes seperti :
a. Teknik
ulangan
Teknik ulangan dapat ditempuh dengan cara memberikan
suatu tes pada sekelompok anak. Kemudian dalam beberapa hari kedepan tes
tersebut diberikan lagi. Tetapi soal- soal tes tidak dibicarakan selama waktu
antara itu. Selanjutnya skor ulangan
pertama dan kedua dikorelasikan. Besar kecilnya korelasi menunjukkan
reliabilitas dari tes tersebut.
b. Teknik
bentuk paralel
Teknik ini menggunakan dua tes yang sama (tetapi
tidak identik). Lalu tes ini diberikan kepada sekelompok subjek tanpa rentang
waktu. Kemudian kedua skor yang diperoleh dikorelasikan. Besar kecilnya
korelasi menunjukkan reliabilitas dari tes tersebut.
c. Teknik
belah dua
Dalam teknik ini tes yang diberikan dibagi menjadi
dua bagian. Tiap- tiap bagian diberikan skor terpisah.
d. Kesahihan
atau validitas
Secara bahasa konsep validitas adalah kesahihan,
kebenaran yang diperkuat oleh bukti atau data yang sesuai. Secara umum
kesahihan atau validitas adalah suatu proses untuk mengukurdan menggambarkan
objek atau keadaansustu aspek sesuai dengan fakta. Sebuah tes dikatakan memilki
validitas apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.
e. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diiartikan sebagai
kemudahan- kemudahan yang ada kaitannya dengan instrumen evaluasi, baik dalam
mempersiapkan, menggunakan, mengolah, hasil, menginterpretasi hasil maupun
kemudahan- kemudahan dalam penyimpanannya (Dimyati dan Mujiono, 1994 : 184).
Jenis –Jenis Evaluasi ;
1. Evaluasi
pembelajaran berdasarkan tujuan
a. Evaluasi
formatif
Evaluasi formatif adalah penggunaan tes- tes selama
proses pembelajaran berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi
(fedback) mengenai hasil belajar. Pada dasarnya evaluasi formatif digunakan
untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan pada
pokok bahasan tersebut.
b. Evaluasi
sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada
akhir satu satuan waktu tertentu atau satu semester dengan beberapa pokok
bahasan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berpindah dalam satu unit ke
unit yang lain.
c. Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan
untuk menelaah kelemahan- kelemahan dan kelebihan- kelebihan siswa beserta
faktor- faktor penyebabnya sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat.
2. Evaluasi
pembelajaran berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
a. Evaluasi
program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup tujuan pembelajaran, isi
program pembelajaran, strategi pembelajaran, aspek- aspek program pembelajaran
yang lain.
b. Evaluasi
proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses
pembelajaran dengan garis- garis besar program pembelajaran, kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
c. Evaluasi
hasil pembelajaran
Evaluasi yang mencakup tingkat kemampuan siswa dalam
menguasai tujuan pembelajaran.
3. Evaluasi
berdasarkan objek
a. Evaluasi
input
Evaluasi yang dilakukan terhadap siswa yang mencakup
kemampuan siswa dalam penguasaan tujuan pembelajaran.
b. Evaluasi
transformasi
Evaluasi terhadap unsur- unsur proses pembelajaran
seperti materi, media, metode pembelajaran dan lain- lain.
c. Evaluasi
output
Evaluasi yang digunakan untuk mengukur ketercapaian
hasil pembelajaran.
Ada
beberapa macam bentuk soal evaluasi pembelajaran dibagi kedalam tiga ranah
antara lain sebagai berikut,
1. Ranah
kognitif
a. Pertanyaan
lisan
Pertanyaan lisan digunakan untuk mengetahui
pencapaian dasar peserta didik dalam penguasaan materi.
b. Tes
objektif
Tes objektif adalah tes dengan jawaban terbatas,
biasanya hanya memiliki satu jawaban. Contoh tes ini adalah tes pilihan ganda.
c. Soal
uraian
Soal uraian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
respons peserta didik atau kemampuan menguraikan langkah untuk memperoleh
jawaban.
d. Soal
terbuka
Soal terbuka adalah soal yang mempunyai lebih dari
satu jawaban yang benar dan menuntut menemukan jawaban itu beserta syarat
khususnya.
2. Ranah
afektif
a. Minat
Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi
minat peserta didik terhadap materi yang diberikan.
b. Sikap
Tes ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu apakah positif, negatif atau
netral.
3. Ranah
psikomotorik
a. Tes
tertulis
b. Tes
identifikasi
c. Tes
simulasi
d. Tes
contoh kerja
Langkah
langkah pelaksanaan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai berikut,
1. 1. Perencanaan
Sebelum melakukan
evaluasi hendaknya kita menentukan dulu bagaimana evaluasi yang akan kita
lakukan. Misalnya dengan memilih tujuan evaluasi, jenis evaluasi, pemilihan
soal dan lain- lain.
2.
2. Pengumpulan data
Sebelum melakukan
evaluasi kita harus mengumpulkan data tentang apa yang kita butuhkan dalam
melakukan evaluasi, supaya evaluasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
3.
3. Penelitian data
Dalam langkah ini kita
harus memilih dan menyaring data terlebih dahulu. Penelitian ini digunakan
untuk memisahkan data yang baik dan buruk untuk memperjelas tentang gambaran
individu yang kita evaluasi.
4.
4. Pengolahan data
Pengolahan data ini
digunakan agar data yang kita peroleh dari individu dapat lebih bermakna.
5.
5. Penafsiran data
Penafsiran data
merupakan satu kesatuan dengan pengolahan data, dimana kita akan memperoleh
tafsir ketika kta mengolah data yang kita hadapi.
6. Meningkatkan daya serap peserta didik
Setelah pengukuran dan
hasil dari pengolahan data kita dapat, maka selanjutnya kita melakukan
perbaikan dan membantu peserta didik dalam menyerap dan menguasai materi.
7.
7. Laporan hasil penelitian
Laporan hasil
penelitian biasanya diberikan pada pertengahan semester, akhir semester atau
akhir dari jenjang pendidikan.
2.2 Evaluasi pembelajaran literasi di
Sekolah Dasar
Ada dua sudut pandang utama yang bisa digunakan
untuk membahas literasi di tingkat dasar. Sudut pandang pertama adalah literasi
yang hadir pada pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), sedangkan yang kedua adalah
literasi terkait suksesi Gerakan Literasi di Sekolah (GLS). Namun yang akan
dibahas pada makalah ini adalah literasi di Sekolah Dasar (SD). Program
literasi di sekolah dasar sebaiknya dilakukan secara berimbang untuk
mengembangkan semua jenis keterampilan berbahasa. Artinya berimbang, program
literasi harus mengembangkan kemampuan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara secara menyeluruh.
Terkait dengan pembelajaran literasi disekolah dasar
pastinya kita sebagai guru ingin mengetahui apakah pembelajaran literasi
tersebut sudah berjalan sesuai harapan. Maka dari itu perlu adanya evaluasi
pembelajaran literasi disekolah dasar yang mana dengan adanya evaluasi tersebut
guru dapat mengetahui pemkembangan pembelajaran literasi disekolah dasar.
Evaluasi pembelajaran literasi disekolah dasar adalah suatu proses yang sengaja
dilaksanakan untuk memperoleh informasi atau data terkait dengan pembelajaran
literasi disekolah dasar.
Kegiatan evaluasi pada pembelajaran literasi di SD,
umumnya menggunakan teknik tes yang biasa disebut assesment konvensional.
Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa
secara menyeluruh. Hal ini disebabkan laporan yang diberikan untuk penilaian
hanya berupa angka atau huruff dan gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk
melengkapi gambaran kemajuan belajar literasi siswa, guru dapat menggunakan
teknik assesment alternatif yaitu non tes.
Penilaian
adalah proses menilai secara sistematis yang mencakup pemberian nilai, atribut,
apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian ssolusi- solusi atas
permasalahan yang ditemukan. Penilaian merupakan proses pengumpulan,
pengolahan, dan pemkanaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu
yang terkandung dalam data tersebut. Dalam literasi serafini (2001) menyatakan
bahwa penilaian merupakan proses inkuiri yang diterapkan oleh guru dalam rangka
memperoleh informasi mengenai keberhasilan mengajarnya. Penilaian memiliki
prinsip pokok sebagai berikut,
a. Penilaian
adalah proses
b.
Penilaian merupakan pengumpulan data
c.
Penilaian dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas suatu program
d.
Penilaian harus fokus pada pembelajaran
siswa dan hasilnya.
Pada dasarnya penilaian
bukan,
a.
Akhir dari suatu tujuan
b.
Kegiatan satu kali langsung selesai
c.
Informasi satu- satunya yang digunakan
dalam mengambil keputusan
2.3 Teknik
Evaluasi Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Secara
detil penilaian pada literasi baik dengan teknik tes maupun non tes akan
dijelaskan dibawah ini,
1. Teknik
Tes
Tes pada literasi
disesuaikan dengan keterampilan yang akan diukur. Secara umum ada beberapa
teknik tes yang bisa dilakukan oleh guru terkait dengan berbagai macam
keterampilan berbahasa. Teknik tes bisa menggunakan bentuk paper and pencil
test, lisan, maupun unjuk kerja sesuai dengan karakteristik hasil belajar
keterampilan tertentu. Untuk lebih jelasnya teknik tes dalam setiap
keterampilan adalah sebagai berikut.
a. Keterampilan
Menyimak
Menyimak merupakan kegiatan yang bersifat reseptif.
Tes menyimak dilakukan untuk mengukur seberapa berhasilnya individu menangkap
bahan yang disimak. Dalam hal ini menyimak akan sangat erat kaitannya dengan
informasi yang mampu ditangkap oleh individu dengan batasan karakteristik
belajar dan usia. Secara gamblang contoh kegiatan evaluasi pada menyimak bisa
dilihat pada tabel berikut.
Contoh kisi- kisi soal tes menyimak :
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Deskriptif Soal
|
Bentuk Tes
|
Bentuk Soal
|
No Soal
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||
1.
|
Memahami wacana lisan
tentang deskriptif benda- benda disekitar dan dongeng
|
a.Menyebutkan unsur instrinsik pada dongeng yang
di perdengarkan.
b.Menjelaskan isi dongeng yang di perdengarkan,
dst.
|
Di perdengarkan
dongeng berjudul “Telaga Pasir” siswa menyebutkan unsur instrinsik yang ada
dalam dongeng tersebut.
Di
perdengarkan dongeng berjudul “Telaga Pasir” siswa menjelaskan isi dongeng
secara garis besar.
|
Paper and pencil test
Paper and pencil test
|
Essay
Essay
|
1
2
|
||||
Kriteria penilaian :
Skor 4 jika siswa menjawab dengan tepat, rinci,
lengkap dan sesuai dengan bacaan.
Skor 3 jika siswa menjawab dengan tepat, rinci,
lengkap .
Skor 2 jika siswa menjawab dengan tepat dan rinci.
Skor 1 jika siswa menjawab dengan tepat.
Nb. Boleh juga dengan menggunakan kriteria sangat,
baik, cukup dan kurang.
b. Keterampilan
Membaca
Keterampilan membaca mempunyai karakteristik yang
unik. Di satu sisi membaca merupakan keterampilan reseptif seperti halnya
menyimak namun ketika membaca estetis sampai pada konteks membacakan untuk
orang lain, misalnya puisi, keterampilan ini seolah- olah berubah menjadi
produktif. Berkaitan dengan hal itu maka membaca bisa diukur pada aspek
pemahaman bisa juga diukur dari aspek penampilan. Namun yang muncul dilapangan,
membaca pemahaman tampaknya masih menjadi favorit guru untuk mengukur
keterampilan siswa. secara lebih jelasnya dibawah ini disajikan contoh analisis
tes membaca.
Tabel Analisis tes membaca
No
|
Materi
|
Jenis Tes
|
Instrumen
|
1.
|
Membaca Pemahaman
|
Paper and pencil test
|
Soal objektif maupun
subjektif dilengkapi dengan kriteria penilaian
|
2.
|
Membaca nyaring
estetis puisi atau cerita
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
3.
|
Membaca nyaring
teknis (berita)
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
Tabel Contoh kisi- kisi tes membaca
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Deskriptif Soal
|
Bentuk Tes
|
Bentuk Soal
|
No Soal
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||
1.
|
Membaca karya sastra
puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat
|
a.Mampu membaca puisi dengan lafal yang tepat
b. Mampu membaca puisi dengan intonasi yang tepat
c. Mampu membaca puisi dengan ekspresi yang tepat
|
Di sajikan puisi
berjudul “AKU” karya Chairil Anwar, sisiwa mampu membaca puisi didepan kelas
dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
|
Unjuk kerja
|
Perintah membaca
puisi
|
1
|
||||
Kriteria penilaian :
Skor 4 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal,
intonasi dan ekspresi yang tepat.
Skor 3 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal,
intonasi dan ekspresi yang cukup tepat.
Skor 2 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal,
intonasi dan ekspresi yang kurang tepat.
Skor 1 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal,
intonasi dan ekspresi yang tidak tepat.
c. Keterampilan
Berbicara
Berbeda dengan dua keterampilan sebelumnya ,
keterampilan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.
Materi yang sangat penting dalam keterampilan berbicara adalah penguasaan seni
berbicara dan berkomuunikasi. Untuk itu tes berbicara seharusnya diarahkan pada
penguasaan seni berbicara dan berkomunikasi sesuai dengan jenjang dan usia
siswa. untuk mempermudah pemahaman tentang tes pada keterampilan berbicara
dibawah ini disajikan contoh analisis materi dan keterkaitan dengan tesnya.
Tabel Analisis tes berbicara
No
|
Materi
|
Jenis Tes
|
Instrumen
|
1
|
Memperkenalkan diri
sendiri
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
2
|
Menceritakan kegiatan
sehari- hari
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
3
|
Mendongeng
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
4
|
Berpidato
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
5
|
Berdiskusi
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
6
|
Bermain peran
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
Tabel Contoh kisi- kisi tes berbicara
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Deskriptif Soal
|
Bentuk Tes
|
Bentuk Soal
|
No Soal
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||
1.
|
Menyampaikan pidato pendek pada acara
keluarga
|
a.Mampu
menyampaikan pidato pendek pada acara ulang tahun teman dirumah dengan runtut
b.
Mampu menyampaikan pidato pendek pada acara ulang tahun teman dirumah dengan
lafal, jeda dan intonasi yang tepat
c.
Mampu menyampaikan pidato pendek pada acara ulang tahun teman di rumah dengan
ekspresi yang tepat
|
Disajikan ilustrasi acara ulang tahun
teman dirumah, siswa mampu menyampaikan pidato sebagai ucapan selamat kepada
teman yang berulang tahun
|
Unjuk kerja
|
Perintah meyampaikan
pidato pendek terkait acara
|
1
|
||||
Tabel Lembar penilaian tes unjuk kerja kemampuan
berbicara
No
|
ASPEK
YANG DINILAI
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Keruntutan
isi
|
||||
2
|
Pelafalan,
penjedaan, dan intonasi
|
||||
3
|
Ekspresi
|
||||
Kriteria penilaian :
Skor 4 jika siswa bisa menyampaikan pidato pendek
ddengan baik.
Skor 3 jika siswa bisa menyampaikan pidato pendek
dengan cukup baik.
Skor 2 jika siwa bisa menyampaikan pidato pendek
dengan kurang baik.
Skor 1 jika siswa bisa menyampaikan pidato pendek
dengan tidak baik.
d. Kriteria
Menulis
Sama halnya dengan keterampilan berbicara,
keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Sebagai
keterampilan produktif maka menulis pasti akan menghasilkan sebuah produk.
Secara lebih jelas analisis materi dan tes menulis tergambar dalam tabel
dibawah ini.
Tabel Analisis tes menulis
No
|
Materi
|
Jenis Tes
|
Instrumen
|
1
|
Menyalin kembali
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
2
|
Menulis laporan hasil
kegiatan
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
3
|
Menulis sastra
(puisi)
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
4
|
Menulis sastra
(prosa)
|
Unjuk kerja
|
Instruksi kegiatan
dan lembar penilaian
|
Tabel Contoh kisi- kisi tes menulis
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Deskriptif Soal
|
Bentuk Tes
|
Bentuk Soal
|
No Soal
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||
1.
|
Menulis narasi
sepanjang 1500 kata
|
a.Mampu
menulis narasi dengan isi yang tepat
b.
Mampu menulis narasi dengan unsur instrinsik yang lengkap
c.
Mampu menulis narasi dengan format yang sesuai
|
Disajikan tema, siswa mampu menulis
narasis sesuai dengan batasan tema
|
Unjuk kerja
|
Perintah menulis
narasi dengan tema yang telah disediakan
|
1
|
||||
Tabel contoh kisi- kisi tes menulis
No
|
ASPEK
YANG DINILAI
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Isi
|
||||
2
|
Format
|
||||
3
|
Kebahasaan
|
||||
Kriteria penilaian :
Skor 4 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa
sangat baik.
Skor 3 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa
baik.
Skor 2 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa
cukup baik.
Skor 1 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa
tidak baik.
4.
Teknik Non Tes
Teknik non tes pada
evaluasi kemampuan literasi ditujukan untuk sikap- sikap yang membangun
literasi seperti halnya ketekunan, sikap duduk, kedisiplinan, keajegan dan lain
sebagainya. Aspek- aspek tersebut diturunkan dari delapan karakter yang lazim
dibahas dalam dunia pendidikan. Namun penilaian pada aspek ini tentu harus
melihat keterkaitannya dengan materi yang diajarka. Contoh konkret keterkaitan
antara materi dengan sikap adalah sebagai berikut.
Tabel analisis
keterkaitan materi ajar dengan aspek sikap
No
|
Materi
|
Sikap
|
1
|
Membaca
pemahaman
|
Konsentrasi,
keseriusan
|
2
|
Berbicara
di depan publik
|
Kesantunan,
penghargaan kepada orang lain
|
3
|
Menyimak
|
Konsentrasi
|
4
|
Menulis
|
Disiplin, ketekunan,
kreatif
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi
adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan,
keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek dan lain- lain berdasarkan
kriteria tertentu melalui penilaian. Sedangkan pengertian evaluasi belajar dan
pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan
pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran literasi disekolah
dasar perlu dilakukan, yang mana dengan adanya evaluasi tersebut guru dapat
mengetahui pemkembangan pembelajaran literasi disekolah dasar. Kegiatan
evaluasi pada pembelajaran literasi di SD, umumnya menggunakan teknik tes yang
biasa disebut assesment konvensional. Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat
menggambarkan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Hal ini disebabkan
laporan yang diberikan untuk penilaian hanya berupa angka atau huruf dan
gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar
literasi siswa, guru dapat menggunakan teknik assesment alternatif yaitu non
tes.
Boleh minta dapus nya GK kak soalnya mau dijadiin rujukan
ReplyDelete