Evaluasi pembelajaran dalam literasi



               BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
Didalam melakukan suatu kegiatan,setiap manusia pasti ingin mengetahui hasil dari pekerjaanya. Begitu juga dengan belajar dan pembelajaran disekolah, sudah tentu siswa,guru,dan orang tua peserta didik ingin mengetahui hasil belajar dan pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, biasanya guru mengadakan ulangan umum untuk mengetahui hasil tersebut, kegiatan ini biasa disebut dengan evaluasi.
Evaluasi merupakan hal yang penting dan bagian utuh dalam tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan ini guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan sebelumnya. Evaluasi biasanya dapat dilakukan pada akhir pertemuan, tes sumatif, dan formatif. Evaluasi adalah proses pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai, maka dalam penyusunan evaluasi hendaknnya memperhatikan secara seksama rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dapat mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah terlaksana.
Dalam pembelajaran disekolah kita sudah tidak asing lagi dengan literasi. Pengertian Literasi tidak hanya sekedar kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, tetapi telah berevolusi sesuai perkembangan zaman, yakni kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi dan menginterpretasi kode atau simbol huruf (tulisan), angka, grafik, tampila visual lainnya, bahkan praktik kultural yang mencakup dan berkaitan dengan berbagai persoalan manusia dan kemanusiaan. Literasi memegang peranan penting dalam pembelajaran di sekolah dasar.
Evaluasi dalam pembelajaran literasi disekolah perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan literasi pada siswa. Kegiatan evaluasi pada pembelajaran literasi di SD, umumnya menggunakan teknik tes yang biasa disebut assesment konvensional. Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Hal ini disebabkan laporan yang diberikan untuk penilaian hanya berupa angka atau huruff dan gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar literasi siswa, guru dapat menggunakan teknik assesment alternatif yaitu non tes.





1.2   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2.      Bagaimana evaluasi pembelajaran literasi di sekolah dasar ?
3.      Apa saja teknik evaluasi pembelajaran literasi di sekolah dasar?

1.3 TUJUAN
1.   Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2.   Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran literasi di sekolah dasar.
3.   Untuk mengetahui teknik evaluasi pembelajaran literasi disekolah dasar.





BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Wand dan Bown mengemukakan bahwa, evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu, (Nurkanca, 1981 : 1). Lalu pengertian evaluasi dipertegas lagi, dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Nana Sudjana, 1990 : 3). Namun secara umum evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek dan lain- lain berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Apabila kita kaji lebih jauh pengertian evaluasi dengan kegiatan belajar dan pembelajaran, maka pengertian yang didapat tidak jauh berbeda dengan pengertiannya secara umum. Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan yang telah ditentukan secara kuantitatif. Pengertian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu hal yang penting dalam belajar dan pembelajaran. Tujuan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran.  Proses pembelajaran memiliki tiga hal penting yaitu input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu, guru, media, dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Menurut Aunurrahman, agar evaluasi dapat berfungsi secara optimal, evaluasi harus memenuhi persyaratan. Menurut para ahli, beberapa persyaratan tersebut adalah sebagai berikut ;

1.                        Reliabilitas (keterandalan)
Menurut Arikunto, bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tetap.
Untuk mengetahui taraf reliabilitas dapat menggunakan suatu tes seperti :
a.       Teknik ulangan
Teknik ulangan dapat ditempuh dengan cara memberikan suatu tes pada sekelompok anak. Kemudian dalam beberapa hari kedepan tes tersebut diberikan lagi. Tetapi soal- soal tes tidak dibicarakan selama waktu antara itu.  Selanjutnya skor ulangan pertama dan kedua dikorelasikan. Besar kecilnya korelasi menunjukkan reliabilitas dari tes tersebut.
b.      Teknik bentuk paralel
Teknik ini menggunakan dua tes yang sama (tetapi tidak identik). Lalu tes ini diberikan kepada sekelompok subjek tanpa rentang waktu. Kemudian kedua skor yang diperoleh dikorelasikan. Besar kecilnya korelasi menunjukkan reliabilitas dari tes tersebut.
c.       Teknik belah dua
Dalam teknik ini tes yang diberikan dibagi menjadi dua bagian. Tiap- tiap bagian diberikan skor terpisah.
d.      Kesahihan atau validitas
Secara bahasa konsep validitas adalah kesahihan, kebenaran yang diperkuat oleh bukti atau data yang sesuai. Secara umum kesahihan atau validitas adalah suatu proses untuk mengukurdan menggambarkan objek atau keadaansustu aspek sesuai dengan fakta. Sebuah tes dikatakan memilki validitas apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.
e.       Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diiartikan sebagai kemudahan- kemudahan yang ada kaitannya dengan instrumen evaluasi, baik dalam mempersiapkan, menggunakan, mengolah, hasil, menginterpretasi hasil maupun kemudahan- kemudahan dalam penyimpanannya (Dimyati dan Mujiono, 1994 : 184).

Jenis –Jenis Evaluasi ;
1.      Evaluasi pembelajaran berdasarkan tujuan
a.       Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah penggunaan tes- tes selama proses pembelajaran berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (fedback) mengenai hasil belajar. Pada dasarnya evaluasi formatif digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut.
b.      Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir satu satuan waktu tertentu atau satu semester dengan beberapa pokok bahasan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berpindah dalam satu unit ke unit yang lain.
c.       Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan- kelemahan dan kelebihan- kelebihan siswa beserta faktor- faktor penyebabnya sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat.
2.      Evaluasi pembelajaran berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
a.       Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi pembelajaran, aspek- aspek program pembelajaran yang lain.
b.      Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis- garis besar program pembelajaran, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c.       Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi yang mencakup tingkat kemampuan siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran.
3.      Evaluasi berdasarkan objek
a.       Evaluasi input
Evaluasi yang dilakukan terhadap siswa yang mencakup kemampuan siswa dalam penguasaan tujuan pembelajaran.
b.      Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur- unsur proses pembelajaran seperti materi, media, metode pembelajaran dan lain- lain.
c.       Evaluasi output
Evaluasi yang digunakan untuk mengukur ketercapaian hasil pembelajaran.

Ada beberapa macam bentuk soal evaluasi pembelajaran dibagi kedalam tiga ranah antara lain sebagai berikut,
1.      Ranah kognitif
a.       Pertanyaan lisan
Pertanyaan lisan digunakan untuk mengetahui pencapaian dasar peserta didik dalam penguasaan materi.
b.      Tes objektif
Tes objektif adalah tes dengan jawaban terbatas, biasanya hanya memiliki satu jawaban. Contoh tes ini adalah tes pilihan ganda.
c.       Soal uraian
Soal uraian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan respons peserta didik atau kemampuan menguraikan langkah untuk memperoleh jawaban.
d.      Soal terbuka
Soal terbuka adalah soal yang mempunyai lebih dari satu jawaban yang benar dan menuntut menemukan jawaban itu beserta syarat khususnya.

2.      Ranah afektif
a.       Minat
Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi minat peserta didik terhadap materi yang diberikan.
b.      Sikap
Tes ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu apakah positif, negatif atau netral.
3.      Ranah psikomotorik
a.       Tes tertulis
b.      Tes identifikasi
c.       Tes simulasi
d.      Tes contoh kerja
Langkah langkah pelaksanaan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai berikut,

1.     1.  Perencanaan
 Sebelum melakukan evaluasi hendaknya kita menentukan dulu bagaimana evaluasi yang akan kita lakukan. Misalnya dengan memilih tujuan evaluasi, jenis evaluasi, pemilihan soal dan lain- lain.

2.      2. Pengumpulan data
Sebelum melakukan evaluasi kita harus mengumpulkan data tentang apa yang kita butuhkan dalam melakukan evaluasi, supaya evaluasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

3.      3. Penelitian data
Dalam langkah ini kita harus memilih dan menyaring data terlebih dahulu. Penelitian ini digunakan untuk memisahkan data yang baik dan buruk untuk memperjelas tentang gambaran individu yang kita evaluasi.

4.      4. Pengolahan data
Pengolahan data ini digunakan agar data yang kita peroleh dari individu dapat lebih bermakna.

5.      5. Penafsiran data
Penafsiran data merupakan satu kesatuan dengan pengolahan data, dimana kita akan memperoleh tafsir ketika kta mengolah data yang kita hadapi.

     6. Meningkatkan daya serap peserta didik
Setelah pengukuran dan hasil dari pengolahan data kita dapat, maka selanjutnya kita melakukan perbaikan dan membantu peserta didik dalam menyerap dan menguasai materi.

7.      7. Laporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian biasanya diberikan pada pertengahan semester, akhir semester atau akhir dari jenjang pendidikan.




2.2  Evaluasi pembelajaran literasi di Sekolah Dasar
Ada dua sudut pandang utama yang bisa digunakan untuk membahas literasi di tingkat dasar. Sudut pandang pertama adalah literasi yang hadir pada pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), sedangkan yang kedua adalah literasi terkait suksesi Gerakan Literasi di Sekolah (GLS). Namun yang akan dibahas pada makalah ini adalah literasi di Sekolah Dasar (SD). Program literasi di sekolah dasar sebaiknya dilakukan secara berimbang untuk mengembangkan semua jenis keterampilan berbahasa. Artinya berimbang, program literasi harus mengembangkan kemampuan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara secara menyeluruh.
Terkait dengan pembelajaran literasi disekolah dasar pastinya kita sebagai guru ingin mengetahui apakah pembelajaran literasi tersebut sudah berjalan sesuai harapan. Maka dari itu perlu adanya evaluasi pembelajaran literasi disekolah dasar yang mana dengan adanya evaluasi tersebut guru dapat mengetahui pemkembangan pembelajaran literasi disekolah dasar. Evaluasi pembelajaran literasi disekolah dasar adalah suatu proses yang sengaja dilaksanakan untuk memperoleh informasi atau data terkait dengan pembelajaran literasi disekolah dasar.
Kegiatan evaluasi pada pembelajaran literasi di SD, umumnya menggunakan teknik tes yang biasa disebut assesment konvensional. Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Hal ini disebabkan laporan yang diberikan untuk penilaian hanya berupa angka atau huruff dan gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar literasi siswa, guru dapat menggunakan teknik assesment alternatif yaitu non tes.
Penilaian adalah proses menilai secara sistematis yang mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian ssolusi- solusi atas permasalahan yang ditemukan. Penilaian merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan pemkanaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut. Dalam literasi serafini (2001) menyatakan bahwa penilaian merupakan proses inkuiri yang diterapkan oleh guru dalam rangka memperoleh informasi mengenai keberhasilan mengajarnya. Penilaian memiliki prinsip pokok sebagai berikut,
   a.     Penilaian adalah proses
   b.    Penilaian merupakan pengumpulan data
   c.     Penilaian dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas suatu program
   d.    Penilaian harus fokus pada pembelajaran siswa dan hasilnya.
Pada dasarnya penilaian bukan,
   a.     Akhir dari suatu tujuan
   b.    Kegiatan satu kali langsung selesai
   c.     Informasi satu- satunya yang digunakan dalam mengambil keputusan

2.3  Teknik Evaluasi Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Secara detil penilaian pada literasi baik dengan teknik tes maupun non tes akan dijelaskan dibawah ini,
1.    Teknik Tes
Tes pada literasi disesuaikan dengan keterampilan yang akan diukur. Secara umum ada beberapa teknik tes yang bisa dilakukan oleh guru terkait dengan berbagai macam keterampilan berbahasa. Teknik tes bisa menggunakan bentuk paper and pencil test, lisan, maupun unjuk kerja sesuai dengan karakteristik hasil belajar keterampilan tertentu. Untuk lebih jelasnya teknik tes dalam setiap keterampilan adalah sebagai berikut.
a.       Keterampilan Menyimak
Menyimak merupakan kegiatan yang bersifat reseptif. Tes menyimak dilakukan untuk mengukur seberapa berhasilnya individu menangkap bahan yang disimak. Dalam hal ini menyimak akan sangat erat kaitannya dengan informasi yang mampu ditangkap oleh individu dengan batasan karakteristik belajar dan usia. Secara gamblang contoh kegiatan evaluasi pada menyimak bisa dilihat pada tabel berikut.
Contoh kisi- kisi soal tes menyimak :
No
Kompetensi Dasar
Indikator
Deskriptif Soal
Bentuk Tes
Bentuk Soal
No Soal
SKOR
1
2
3
4
1.
Memahami wacana lisan tentang deskriptif benda- benda disekitar dan dongeng
a.Menyebutkan unsur instrinsik pada dongeng yang di perdengarkan.








b.Menjelaskan isi dongeng yang di perdengarkan, dst.
Di perdengarkan dongeng berjudul “Telaga Pasir” siswa menyebutkan unsur instrinsik yang ada dalam dongeng tersebut.
Di perdengarkan dongeng berjudul “Telaga Pasir” siswa menjelaskan isi dongeng secara garis besar.
Paper and pencil test









Paper and pencil test
Essay












Essay
1












2





Kriteria penilaian :
Skor 4 jika siswa menjawab dengan tepat, rinci, lengkap dan sesuai dengan bacaan.
Skor 3 jika siswa menjawab dengan tepat, rinci, lengkap .
Skor 2 jika siswa menjawab dengan tepat dan rinci.
Skor 1 jika siswa menjawab dengan tepat.
Nb. Boleh juga dengan menggunakan kriteria sangat, baik, cukup dan kurang.
b.      Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca mempunyai karakteristik yang unik. Di satu sisi membaca merupakan keterampilan reseptif seperti halnya menyimak namun ketika membaca estetis sampai pada konteks membacakan untuk orang lain, misalnya puisi, keterampilan ini seolah- olah berubah menjadi produktif. Berkaitan dengan hal itu maka membaca bisa diukur pada aspek pemahaman bisa juga diukur dari aspek penampilan. Namun yang muncul dilapangan, membaca pemahaman tampaknya masih menjadi favorit guru untuk mengukur keterampilan siswa. secara lebih jelasnya dibawah ini disajikan contoh analisis tes membaca.
Tabel Analisis tes membaca
No
Materi
Jenis Tes
Instrumen
1.
Membaca Pemahaman
Paper and pencil test
Soal objektif maupun subjektif dilengkapi dengan kriteria penilaian
2.
Membaca nyaring estetis puisi atau cerita
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
3.
Membaca nyaring teknis (berita)
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian

Tabel Contoh kisi- kisi tes membaca
No
Kompetensi Dasar
Indikator
Deskriptif Soal
Bentuk Tes
Bentuk Soal
No Soal
SKOR
1
2
3
4
1.
Membaca karya sastra puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat
a.Mampu membaca puisi dengan lafal yang tepat
b. Mampu membaca puisi dengan intonasi yang tepat
c. Mampu membaca puisi dengan ekspresi yang tepat

Di sajikan puisi berjudul “AKU” karya Chairil Anwar, sisiwa mampu membaca puisi didepan kelas dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

Unjuk kerja








Perintah membaca puisi






1














Kriteria penilaian :
Skor 4 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
Skor 3 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang cukup tepat.
Skor 2 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang kurang tepat.
Skor 1 jika siswa bisa membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tidak tepat.
c.       Keterampilan Berbicara
Berbeda dengan dua keterampilan sebelumnya , keterampilan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Materi yang sangat penting dalam keterampilan berbicara adalah penguasaan seni berbicara dan berkomuunikasi. Untuk itu tes berbicara seharusnya diarahkan pada penguasaan seni berbicara dan berkomunikasi sesuai dengan jenjang dan usia siswa. untuk mempermudah pemahaman tentang tes pada keterampilan berbicara dibawah ini disajikan contoh analisis materi dan keterkaitan  dengan tesnya.
Tabel Analisis tes berbicara
No
Materi
Jenis Tes
Instrumen
1
Memperkenalkan diri sendiri
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
2
Menceritakan kegiatan sehari- hari
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
3
Mendongeng
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
4
Berpidato
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
5
Berdiskusi
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
6
Bermain peran
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian

Tabel Contoh kisi- kisi tes berbicara
No
Kompetensi Dasar
Indikator
Deskriptif Soal
Bentuk Tes
Bentuk Soal
No Soal
SKOR
1
2
3
4
1.
Menyampaikan pidato pendek pada acara keluarga
a.Mampu menyampaikan pidato pendek pada acara ulang tahun teman dirumah dengan runtut
b. Mampu menyampaikan pidato pendek pada acara ulang tahun teman dirumah dengan lafal, jeda dan intonasi yang tepat
c. Mampu menyampaikan pidato pendek pada acara ulang tahun teman di rumah dengan ekspresi yang tepat


Disajikan ilustrasi acara ulang tahun teman dirumah, siswa mampu menyampaikan pidato sebagai ucapan selamat kepada teman yang berulang tahun

Unjuk kerja



Perintah meyampaikan pidato pendek terkait acara
1








Tabel Lembar penilaian tes unjuk kerja kemampuan berbicara

No

ASPEK YANG DINILAI
SKOR
1
2
3
4
1
Keruntutan isi




2
Pelafalan, penjedaan, dan intonasi




3
Ekspresi





Kriteria penilaian :
Skor 4 jika siswa bisa menyampaikan pidato pendek ddengan baik.
Skor 3 jika siswa bisa menyampaikan pidato pendek dengan cukup baik.
Skor 2 jika siwa bisa menyampaikan pidato pendek dengan kurang baik.
Skor 1 jika siswa bisa menyampaikan pidato pendek dengan tidak baik.
d.      Kriteria Menulis
Sama halnya dengan keterampilan berbicara, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Sebagai keterampilan produktif maka menulis pasti akan menghasilkan sebuah produk. Secara lebih jelas analisis materi dan tes menulis tergambar dalam tabel dibawah ini.
Tabel Analisis tes menulis
No
Materi
Jenis Tes
Instrumen
1
Menyalin kembali
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
2
Menulis laporan hasil kegiatan
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
3
Menulis sastra (puisi)
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian
4
Menulis sastra (prosa)
Unjuk kerja
Instruksi kegiatan dan lembar penilaian



Tabel Contoh kisi- kisi tes menulis
No
Kompetensi Dasar
Indikator
Deskriptif Soal
Bentuk Tes
Bentuk Soal
No Soal
SKOR
1
2
3
4
1.
Menulis narasi sepanjang 1500 kata
a.Mampu menulis narasi dengan isi yang tepat
b. Mampu menulis narasi dengan unsur instrinsik yang lengkap
c. Mampu menulis narasi dengan format yang sesuai
Disajikan tema, siswa mampu menulis narasis sesuai dengan batasan tema
Unjuk kerja
Perintah menulis narasi dengan tema yang telah disediakan
1






Tabel contoh kisi- kisi tes menulis

No

ASPEK YANG DINILAI
SKOR
1
2
3
4
1
Isi




2
Format




3
Kebahasaan





Kriteria penilaian :
Skor 4 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa sangat baik.
Skor 3 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa baik.
Skor 2 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa cukup baik.
Skor 1 jika aspek yang dinilai dalam tulisan siswa tidak baik.
4.      Teknik Non Tes
Teknik non tes pada evaluasi kemampuan literasi ditujukan untuk sikap- sikap yang membangun literasi seperti halnya ketekunan, sikap duduk, kedisiplinan, keajegan dan lain sebagainya. Aspek- aspek tersebut diturunkan dari delapan karakter yang lazim dibahas dalam dunia pendidikan. Namun penilaian pada aspek ini tentu harus melihat keterkaitannya dengan materi yang diajarka. Contoh konkret keterkaitan antara materi dengan sikap adalah sebagai berikut.
Tabel analisis keterkaitan materi ajar dengan aspek sikap
No
Materi
Sikap
1
Membaca pemahaman
Konsentrasi, keseriusan
2
Berbicara di depan publik
Kesantunan, penghargaan kepada orang lain
3
Menyimak
Konsentrasi
4
Menulis
Disiplin, ketekunan, kreatif






BAB III
                      PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek dan lain- lain berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Sedangkan pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran literasi disekolah dasar perlu dilakukan, yang mana dengan adanya evaluasi tersebut guru dapat mengetahui pemkembangan pembelajaran literasi disekolah dasar. Kegiatan evaluasi pada pembelajaran literasi di SD, umumnya menggunakan teknik tes yang biasa disebut assesment konvensional. Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Hal ini disebabkan laporan yang diberikan untuk penilaian hanya berupa angka atau huruf dan gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar literasi siswa, guru dapat menggunakan teknik assesment alternatif yaitu non tes.





Comments

  1. Boleh minta dapus nya GK kak soalnya mau dijadiin rujukan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lagu Sayang dan makna bahasa jawa

Teaching Writing