Kurikulum 2013



BAB I
PENDAHULUAN
                             
A.    Latar Belakang
Kurikulum untuk sekarang ini masih memegang peran penting dalam suatu pendidikan sebab sebagai penentuan arah isi dan proses pendidikan yang menentukan kualitas lulusan kelak. Dari tahun ketahun kurikulum mengalami perubahan sejalan dengan kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan karena pergantian menteri yang selama ini difikirkan oleh masyarakat. Perkembangan kurikulum dipengaruhi juga oleh perkembangan teori dan praktek pendidikan serta variasi aliran-aliran atau teori pendidikan yang dianut pada masanya.
Belakangan ini terdengar mengenai kurikulum 2013. Respon berupa perubahan kurikulum merupakan langkah strategis yang dapat ditempuh pemerintah sebagai pengemban amanat undang-undang. Perubahan  kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik pro dan kontra membuat bingung guru-guru sekolah karena wacana perubahan kurikulum tersebut belum terealisasikan secara jelas. Apalagi dalam perubahan kurikulum tersebut, ada perampingan atau penggabungan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang sering kita sebut sebagai model pembelajaran TEMATIK.
Pengembangan silabus dan pengembangan rpp sangat penting untuk kita pelajari karena dengan mengetahui kedua hal tersebut bisa lebih memudahkan pendidik untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran. Untuk itu makalah ini kami sajikan dengan berbagai pengertian dan penjelasan mengenai hal tersebut agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami para pendidik pada periode saat ini.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Tematik dalam pendidikan?
2.      Apa konsep dalam pembelajaran Tematik ?
3.      Apa karakteristik dalam pembelajaran Tematik ?
4.      Apa pengertian Silabus dan contoh dalam Pembelajaran Tematik ?
5.      Apa pengertian RPP dan contoh dalam Pembelajaran Tematik ?
                              
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui maksud dari pembelajaran Tematik dalam pendidikan
2.      Untuk mengetahui konsep dari pembelajaran Tematik
3.      Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran Tematik
4.      Untuk mengetahui silabus dan contoh dalam Pembelajaran Tematik
5.      Untuk mengetahui RPP dan contoh dalam Pembelajaran Tematik













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan
Temaadalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983), dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan di antaranya: Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas,  siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain; guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remidial, pemantapan, atau pengayaan. 
Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak kepada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, kegiatan pembelajaran anak kelas awal SD/MI  sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik. 
Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis dari pada model terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. 

B.     Konsep dalam Pembelajaran Tematik
Konsep pembelajaran tematik merupakan konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkkan beberapa mata pelajaran sehingga saat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Konsep model pembelajaran  tematik yang dipelajari di Indonesia adalah konsep pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty (1990). Model pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty berawal dari konsep pendekatan interdisipliner (bentuk pembelajaran yang menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam sebuah tema. Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung pada waktu yang bersamaan) yang dikembangkan oleh Jacob (Hesti;2008).
Model pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia ada tigayakni:
a) Model hubungan/terkait (connected model)
Pada model pembelajaran ini ciri utamanya adalah adanya upaya untuk menghubungkan beberapa materi (bahan kajian) ke dalam satu disiplin ilmu. Sebuah model penyajian yang menghubungkan, materi satu dengan materi yang lain. Menghubungkan tugas/keterampilan yang satu dengan tugas/ketrampilan yang lain.

b) Model jaring laba-laba (webbed model)
Model pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema ditentukan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitannya antar mata pelajaran. Aktivitas belajar siswa direncanakan 3 Model pembelajaran tematik yang digunakan di Indonesia berdasarkan sub-sub tema yang sudah ditentukan.


c) Model terpadu (integrated model)
Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran yang dipadukan. Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan yang tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi konsep, nilai-nilai dan ketrampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain dari berbagai mata pelajaran.

C.    Karakteristik dalam Pembelajaran Tematik
Menurut Depdiknas (2006), sebagai model pembelajaran di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, pembelajaran tematik mempunyai karakteristik-karakteristik antara lain :
a.       Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
  1. Memberikan pengalaman langsung, Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
  2. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
  3. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
  5. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
  6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga materi yang ingin disampaikan kepada siswa dapat diterima dengan baik.
D.    Pengertian Silabus dan Contoh dalam Pembelajaran Tematik
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
a)      Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran
b)      Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk kompetensi tersebut
c)      Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.



Fungsi Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus ditujukan kepada guru dan kelompok guru mata pelajaran di sekolah/madrasah, musyawarah guru mata pelajaran, dan dinas pendidikan. Sejalan dengan itu maka tujuan pengembangan silabus adalah membatu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan pembelajaran.
Adapun funsi pengembangan silabus secara umum adalah :
1.                                                                                     Sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti (1) pembuatan rencana pengelolaan pembelajaran baik secara klasikal, kelompok kecil maupun pembelajaran secara individual; (2) penyusunan materi ajar; (3) pengembangan system penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi yaitu system penilaian yang selalu mengacu kepada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pembelajaran yang terdapat di dalam silabus
2.                                                                                     Dalam hal ini silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar (Abdul Majid,2009:40)
3.                                                                                     Hasil pengembangan silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional, sehingga memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajaran.
Dengan adanya rancangan pembelajaran guru akan lebih terarah dalam penyajian materi ajar atau pengalaman-pengalaman belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik.

Komponen-Komponen Silabus
Komponen Silabus Kurikulum 2013  Berdasarkan Parmendikbud Nomor 65 Tahun 2013. Silabus adalah acuan untuk penyusunan kerangka pembelajaran yang digunakan untuk tiap-tiap bahan kajian suatu mata pelajaran. Pada tulisan kali ini khusus akan diuraikan apa saja komponen-komponen yang termuat di dalamnya. Adapun komponen-komponen (minimal) tersebut adalah sebagai berikut :
a)   Identitas Mata Pelajaran
(Khusus SMP / MTs / SMPLB / Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan dan tidak dicantuumkan untuk TK dan SD terutama kelas rendah);
b)   Identitas Sekolah
Meliputi nama satuan pendidikan atau nama sekolah dan kelas;
c)    Kompetensi Dasar
Yaitu suatu deskripsi secara kategorial tentang kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari untuk dikuasai setiap peserta didik pada suatu tingkat atau jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran;
d)   Materi Pokok
Materi pokok ini adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta prosedur-prosedur yang terkait dan sesuai, kemudian dituliskan melalui wujud butir-butir sehingga bersesuaian dengan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi;
e)    Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu rangkaian aktivitas belajar-mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik sehingga melaluinya diharapkan akan tercapai kompetensi yang diharapkan;
f)    Penilaian
Penilaian adalah suatu proses dari tahap pengumpulan hingga pengolahan beragam informasi agar dapat ditentukan bagaimana pencapaian hasil belajar siswa;
g)   Alokasi Waktu
Dimana waktu yang yang dialokasikan haruslah bersesuaian dengan total atau jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum 2013 sekolah yang bersangkutan selama rentang waktu satu semester atau satu tahun;
h)   Sumber Belajar
Dimana diharapkan bahwa untuk pelaksanaan pembelajaran untuk mplementasi Kurikulum 2013 dapat bervariasi misalnya dalam bentuk buku, media cetak (koran atau majalah) dan media elektronik atau multimedia; atau alam sekitar serta sumber-sumber belajar lain yang relevan

Prinsip Pengembangan Silabus
1.         Ilmiah . Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.         Relevan.  Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3.         Sistematis. Komponen-komponen silabus  saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4.         Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5.         Memadai.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.         Aktual dan Kontekstual.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7.         Fleksibel.  Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8.         Menyeluruh.  Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.  Silabus  merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Mengembangkan silabus dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran  sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan  memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan  materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;
2.      Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
3.      Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata  pelajaran.
b.   Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
1.      Potensi peserta didik;
2.      Relevansi dengan karakteristik daerah,
3.      Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
4.      Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5.      Struktur keilmuan;
6.      Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7.      Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8.      Alokasi waktu.


c.    Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,  dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.  Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2.      Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3.      Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
4.      Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d.   Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.                                                                       Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.                                                                       Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.


e.       Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
1.      Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2.      Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3.      Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
4.      Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5.      Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

f.     Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.  Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
g.    Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
h.      Format dan Model Silabus
Pada dasarnya tidak ada format dan model silabus yangbaku.Hal ini disebabkan banyaknya variable yang mempengaruhi pengembangan model silabus, yang mengkibatkan silabus bersifat dinamis, dalam artian suatu model dapat dilaksanakan dengan baik untuk kondisi tertentu,belum tentu cocok untuk kondisi yang lain,atau suatu model berhasil diterapkan dengan baik oleh guru tertentu,belum tentu berhasildengan baik jika diterapkan oleh guru yang lain.Oleh karena itu, setiap guru diharapkan dapat mengembangkan silabus-silabus yang sesuai dengan karakteristik pribadi guru dan kondisi lingkungan dimana guru bertugas.










Contoh Format Silabus
Nama Sekolah  :                  
Kelas/Semester :                  
Tema                 :                  
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/Bahan/Alat
1.PKN







2.    IPS







3.    Matematika
























Contoh SILABUS
Nama Sekolah            : MI Al Islam Grobagan
Kelas / Semester        : III ( Tiga ) / I ( Satu )
Tema                           : LINGKUNGAN

Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian Materi
Kegiatan Belajar
Indikator  Pencapaian Kompetensi 
Penilaian
Alokasi  Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
1. PKN :
·     Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

·     Mengamalkan makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
·     Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari- sehari

·     Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa

·     Mengklasifikasi dan membuat daftar tindakan yang dapat     mempersatukan bangsa
·     Menyebutkan nama organisasi pemuda di nusantara
·     Menyebutkan lima tokoh pemuda yang ikut Kongres Pemuda
·     Mengidentifikasikan pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda di                lingkungan rumah

·     Mengklasifikasi dan membuat daftar tindakan yang dapat mempersatukan bangsa
·     Menyebutkan nama organisasi pemuda di nusantara
·     Menyebutkan lima tokoh pemuda yang ikut Kongres Pemuda
·     Mengidentifikasikan pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda di lingkungan rumah

Tertulis :
-  Uraian
-  Pengamatan
/perbuatan

3 Minggu

-                         Gambar
-                          Buku
yang relevan
2. IPS :
·     Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah

·     Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan  sekolah
·     Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah


·     Kerja sama di lingkungan rumah

·     Mengidentifikasikan kenampakan alam dan kenampakan                    buatan di lingkungan sekitar
·     Menjelaskan manfaat kenampakan alam bagi kehidupan
·     Menjelaskan manfaat kenampakan buatan bagi kehidupan
·     Membuat denah rumah siswa dengan menentukan arah mata                                anginnya

·     Mengidentifikasikan kenampakan alam dan kenampakan buatan di lingkungan   sekitar
·     Menjelaskan manfaat kenampakan alam bagi kehidupan
·     Menjelaskan manfaat kenampakan buatan bagi kehidupan
·     Membuat denah rumah siswa dengan menentukan arah mata anginnya



3.Bahasa Indonesia
    Mendengarkan
·   Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan
     Berbicara
·   Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita  dan memberikan tanggapan/ saran


·     Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang disampaikan secara lisan
·     Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan
·     Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan     kalimat yang runtut dan mudah dipahami


·     Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan.
·     Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak.
·     Menceritakan pengalaman yang mengesankan.
·     Memberikan tanggapan dan saran sederhana.
·     Menjelaskan isi teks


·     Menjelaskan petunjuk membuat alat pengukur debu
·     Membuat pertanyaan tentang cara menggunakan
·     Menyebutkan nama dan sifat tokoh dalam cerita binatang
·     Memberikan tanggapan dan alasan   tentang tokoh cerita binatang
·     Menceritakan peristiwa alam melalui pengamatan gambar


·     Menjelaskan petunjuk membuat alat pengukur debu
·     Membuat pertanyaan tentang cara menggunakan
·     Menyebutkan nama dan sifat tokoh dalam cerita binatang
·     Memberikan tanggapan dan alasan   tentang tokoh cerita binatang
·     Menceritakan peristiwa alam melalui pengamatan gambar



4. Matematika
·   Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

·     Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

·     Garis bilangan
·     Penjumlahan dan pengurangan
·     Perkalian dan pembagian
·     Uang
·     Alat ukur
·     Hubungan antar satuan waktu, panjang dan berat

·     Menulis bilangan secara panjang (ribuan, ratusan, puluhan,                           satuan)
·     Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan
·     Melakukan operasi penjumlahan tanpa menyimpan
·     Melakukan operasi penjumlahan dengan menyimpan
·     Melakukan operasi pengurangan tanpa meminjam
·     Melakukan operasi pengurangan dengan meminjam

·     Menulis bilangan secara panjang (ribuan, ratusan, puluhan, satuan)
·     Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan
·     Melakukan operasi penjumlahan tanpa menyimpan
·     Melakukan operasi penjumlahan dengan menyimpan
·     Melakukan operasi pengurangan tanpa meminjam
·     Melakukan operasi pengurangan dengan meminjam



5. IPA :
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta   hal-hal yang mempengaruhi
perubahan pada makhluk hidup

·     Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
·     Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-  hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan   perkembangan anak   (makanan, kesehatan, rekreasi, dan olah   raga)

·     Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.
·     Perubahan pada  makhluk hidup
·     Sifat-sifat benda
















·     Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
·     Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya
·     Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan
·     menyebutkan ciri-ciri   pertumbuhan tumbuhan

·     Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
·     Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya
·     Menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya
·     Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan
·     Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan



v  Karakter siswa yang diharapkan :
-                   Disiplin ( Discipline )
-                   Tekun ( Diligence )
-                   Tanggung jawab ( Responsibility )
-                   Ketelitian ( Carefulness)
-                   Kerja sama ( Cooperation )
-                   Toleransi ( Tolerance )
-                   Percaya diri ( Confidence )
-                   Keberanian ( Bravery )







Mengetahui
Kepala MI Al Islam Grobagan




Syarifudin, S. Ag
NIP. 197009112003121002

Surakarta, 19 Agustus 2013
    

Guru Kelas III




Yuyun Mailana Sari, S. Pd



E.     Pengertian RPP dan Contoh dalam Pembelajaran Tematik
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.  Ruang Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.

Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk : (1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai scenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes ( fleksibel ) dan member kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.

Komponen-komponen RPP
Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari :
1.      Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi : satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2.      Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/ atau semester pada suatu mata pelajaran.
3.      Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4.      Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/ atau diobservasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5.      Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6.      Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Metode dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaanya.Satu pendekatan yang direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan beberapa metode. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.
7.        Kegiatan pembelajaran
a.    Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru : (1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; (3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan (4) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b.    Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses 5 M : Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasikan, Mengkomunikasikan.
c.    Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
d.   Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrument penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indicator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.
e.    Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
            Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip rencana pembelajaran menurut Permendinas no 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari :
a.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
RPP disusun dengan memerhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
b.      Mendorong Partisipasi aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreatifitas, inisiatif inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c.       Mengembangkan Budaya Membaca dan menulis.
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
d.      Memberikan Umpan Balik dan Tindak Lanjut.
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, remedi.
e.       Keterkaitan dan Keterpaduan.
RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK,KD, Materi Pembelajaran, Kegiatn Pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
f.       Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
RPP disusun dengan mempertimbangkan peneraan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Langkah-langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah menyusun suatu rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi beberapa hal berikut.
a.        Identitas Mata Pelajaran
Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu / jam pertemuan
b.      Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan Standar Isi.
c.       Indikator
Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut.
1.      Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
2.      Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi.
3.      Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja KD atau SK.
4.      Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual.
5.      Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsisten.
d.      Materi pembelajaran
Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraiannya yang telah dikembangkan dalam silabus.
Dalam menetapkan dan mengembangkan materi perlu diperhatikan hasil dari pengembangan silabus, pengalaman belajar yang bagaimana yang ingin diciptakan dalam proses pembelajaran yang didukung oleh uraian materi materi untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan materi adalah kemanfaatan, alokasi waktu, kesesuaian, ketetapan, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat, kemampuan guru, tingkat perkembangan peserta didik, dan fasilitas.Agar penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu diajarkan sebagai berikut.
1.      Sahih ( valid ), artimya materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar  telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
2.      Relevensi, artinya relevan atau sinkron antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai.
3.      Konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar dan standar kompetensi.
4.      Adequasi ( kecukupan ), artinya cakupan materi pembelajaran yang diberikan cukup lengkap untuk tercapainya kemampuan yang telah ditentukan.
5.      Tingkat kepentingan, artinya dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyan berikut : sejauh mana materi tersebut penting dipelajari?  Penting untuk siapa? Di mana dan mengapa penting ? dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
6.        Kebermanfaatan, artinya materi yang diajarkan benar-benar bermanfaat, baik secara akademis, maupun nonakademis.
7.      Layak dipelajari, artinya materi tersebut memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya ( tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit ) maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatna bahan ajar dan kondisi setempat.
8.      Menarik minat, artinya materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut.
e.       Tujuan pembelajaran
Dalam tujuan pembelajaran dijelaskan apa tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran diambil dari indicator.
f.       Strategi atau Skenario Pembelajaran
Strategi atau scenario pembelajaran adalah strategi atau scenario apa dan bagaimana dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan menyenangkan. Strategi atau scenario pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu.
Rumusan pernyataan dalam langkah pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. Syarat penting yang harus dipenuhi dalam pemilihan kegiatan siswa dan materi pembelajaran adalah :
1.      Hendaknya memberikan bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan dibawah bimbingan guru;
2.      Merupakan pola yang mencerminkan cirri khas dalam pengembangan keterampilan dalam mata pelajaran yang bersangkutan , misalnya observasi dilingkungan sekitar;
3.      Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajar yang tersedia;
4.      Bervariasi dengan mengombinasikan antar kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal;
5.      Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, social ekonomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapai siswa yang bersangkutan.
g.      Sarana dan Sumber Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.Sarana berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Sementara itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sumber dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar yang utama bagi guru adalah sarana cetak, seperti buku, brosur, majalah, poster, lembar informasi lepas, peta, foto, dan lingkungan sekitar, baik alam, system ataupun budaya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih sarana adalah : (1) menarik perhatian dan minat siswa; (2) meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkret dan sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme; (3) merangsang tumbuhnya pengertian dan usaha pengembangan nilai-nilai; (4) berguna dan multifungsi; (5) sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri pleh guru atau diambil dari lingkungan sekitar. Sementara itu, dasar pertimbangan untuk memilih dan menetapkan media pelajaran yang seharusnya digunakan adalah : (1) tingkat kematangan berpikir dan usia siswa; (2) kesesuaian dengan materi pelajaran; (3) keterampilan guru dalam memanfaatkan media; (4) mutu teknis dan media yang bersangkutan; (5) tingkat kesulitan dan konsep pelajaran; (6) alokasi waktu yang tersedia; (7) pendekatan atau strategi yang digunakan; (8) penilaian yang akan diterapkan.
h.      Penilaian dan Tindak Lanjut
Tuliskan sistem penilaian  dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa berdasarkan sistem penilaian yang telah dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Jenis penilaian yang dapat digunakan dalam sistem penilaian berbasis kompetensi, antara lain : kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan Harian, Tugas Indivindu, Tugas Kelompok, ujian sumatif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengukur pencapaian kompetensi peseta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator,
b.      Menggunakan acuan kriteria,
c.       Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan,
d.      Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut,
e.       Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran
Format dan Model RPP
Contoh format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan      :        ....................................
Kelas / semester          :        
Tema/ topik                 :       
Sub tema                     :       
Alokasi Waktu            :       

A.    KOMPETENSI INTI (KI)
B.     KOMPETENSI DASAR (KD)
C.     INDIKATOR
D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
E.     PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
F.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
G.    SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
H.    PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

Kepala Sekolah,                                                          Guru Mata Pelajaran, 

......................................................                  ........................................................
NIP. ...........................                                                            NIP. .............................
Lampiran 1 Berupa uraian materi
Lampiran 2 Kisi-kisi Kognitif dan Soal-soal
Lampiran 3 Kisi-kisi Afektif dan Rubrik ranah Afektif
Lampiran 4 Kisi-kisi Psikomotor dan Rubrik ranah Psikomotor
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu rencana wajib yang harus dipenuhi oleh seorang guru sebelum melakukan proses pembelajaran. Apabila RPP dilaksanakan dengan baik dan benar, hasil yang diharapkan akan terwujud.






























Contoh model RPP K13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013
TAHUN AJARAN 2017/2018
Folded Corner: Satuan Pendidikan   : Sekolah Dasar
Kelas / Semester   : 1 (Satu) / 1 (Satu)
Tema / Topik   : 1 / Diriku
Sub Tema   : 4 Aku Istimewa
Alokasi Waktu    : 3 x 35 Menit


(RPP)



                                   

                                                        
A.    KOMPETINSI INTI (KI)
KI 1                                                  :Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2    :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya         diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3    :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengarkan,    melihat, membaca dan menanya), berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI 4    :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B.     KOMPETENSI DASAR  (KD)
BahasaIndonesia                            :
3.3 Mengenal lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
PPKN :                                           
3.3 Memahami keberagaman karakteristik individu di rumah.
SBdP                                                              :
3.4Memahami bahan alam dalam berkarya.
C.    INDIKATOR
Bahasa Indonesia  :
Kognitif
3.2.1 Menjelaskan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
Afektif
3.2.2 Mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
Psikomotorik
3.2.3 Melatih lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.

PPKN :
Kognitif
3.1.1 Menyebutkan keberagaman karakteristik individu di rumah.
Afektif
3.1.2 Mematuhi keberagaman karakteristik individu di rumah.
Psikomotorik
3.1.3 Mengumpulkan catatan keberagaman karakteristik individu di rumah.

SBdP   :
Kognitif
4.9.1 Menjelaskan bahan alam dalam berkarya.
Afektif
4.9.2 Mengajukan bahan alam dalam berkarya.
Psikomotorik
4.9.3 Membuat bahan alam dalam berkarya.
D.  TUJUAN PEMBELAJARAN :
1.      Siswa mampu Menjelaskan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
2.      Siswa mampu Mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
3.      Siswa mampu Melatih lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
4.      Siswa mampu Menyebutkan keberagaman karakteristik individu di rumah.
5.      Siswa mampu Mematuhi keberagaman karakteristik individu di rumah.
6.      Siswa mampu Mengumpulkan catatan keberagaman karakteristik individu di rumah.
7.      Siswa mampu Menjelaskan bahan alam dalam berkarya.
8.      Siswa mampu Mengajukan bahan alam dalam berkarya.
9.      Siswa mampu Membuat bahan alam dalam berkarya.

E.  PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN :
Pendekatan                                         : Scientific Approach
Model Pembelajaran                         : Kooperatif (STAD)
Metode                                                : Ceramah, Diskusi, Penugasan





















G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
BELAJAR
KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKAP
ALOKASI
WAKTU
GURU
SISWA
Kegiatan Awal
a.    Guru mengucapkan salam


b.    Guru memilih salah satu siswa untuk memimpin Do’a
c.    Guru melakukan presensi
d.   Guru meminta semua siswa untuk menyanyikan lagu “Naik Kereta Api”

a.    Menjawab salam dari guru, berdoa dan presensi.

b.    Siswa bernyanyi bersama-sama
Religius
4 Menit
Kegiatan Inti
Mengamati
a.     Guru menunjukkan media “Keretaku”
b.     Guru menjelaskan perbedaan huruf vokal dan konsonan.
c.     Guru meminta siswa untuk maju kedepan menjawab soal dari guru melalui media “Keretaku”


a.    Siswa melihat media dari guru.

b.    Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.
c.    Siswa maju kedepan menjawab soal dari guru melalui media ‘Keretaku”

Rasa Ingin Tahu
10 menit
Menanya
a.    Guru meminta siswa yang sudah maju kedepan untuk membuka gerbong kereta api

b.    Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi

c.    Guru meminta siswa untuk menirukan gambar karakteristik tersebut dan ditirukan bersama teman-temannya.

a.       Siswa membuka gerbong kereta api


b.      Siswa bertanya kepada guru


c.       Siswa menirukan gambar karakteristik dan siswa yang lain menirukan
Aktif
5 Menit
Mencoba
a.     Guru meminta siswa untuk berkelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
b.     Guru meminta siswa untuk membuat karya kerajinan dari alam

a.       Siswa berkelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
b.      Siswa membuat karya kerajinan dari alam
Kreatif
15 menit
Mengasosiasikan hasil
a.    Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk mengumpulkan karya kerajinan yang sudah dibuat oleh kelompok masing-masing.

a.         Perwakilan dari kelompok mengumpulkan tugas yang diberikan guru
Tanggung Jawab
1 Menit
Mengkomunikasikan
a.       Perwakilan kelompok maju ke depan memperlihatkanhasil yang sudah dikerjakan bersama kelompok masing-masing.

b.      Guru meminta siswa/kelompok lain memberi tanggakan.
c.       Guru memberikan pujian terhadap hasil karya kelompok siswa dan memberikan hadiah untuk hasil kerajinan yang paling menarik.
d.      Guru akan memajang karya kerajinan siswa dikelas.

a.    Perwakilan kelompok maju ke depan.



b.    Siswa/ kelompok lain memberikan tanggapan.

c.    Siswa mendapat pujian dari guru dan memberikan hadiah untuk kelompok yang membuat karya kerajinan yang kreatif dan rapi.
Mandiri
2 menit
Kegiatan Akhir
a.    Guru menyimpulkan hasil dari pembelajaran hari ini
b.    Guru menyampaikan nasehat, pesan moral kepada siswa
c.    Guru memberi tugas peserta didik untuk mempelajari materi hari ini dan materi selanjutnya.

d.   Guru menutup pembelajaran dengan mengucap “Hamdalah” dan bersalaman saat keluar kelas

a.       Siswa mendengarkan kesimpulan dari pembelajaran hari ini, nasehat dan pesan moral dari guru, mempelajari materi hari ini dan materi selanjutnya



b.      Siswa mengucapkan “Hamdalah” dan bersalaman dengan guru saat keluar kelas
Religius
3 menit
H.SUMBER BELAJAR  DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Buku Guru SD/MI : “Diriku” kelas1 (BukuTematikTerpaduKurikulum2013,Jakarta:Kementrian Pendidikandan Kebudayaan, 2016.).
2.      Buku Siswa
3.      Gambar Karakter.
4.      Karya Kerajinan = Pelepah Pisang Kering
5.      Tulisan Huruf konsonan dan huruf vokal
6.      Media Pembelajaran = KERETAKU
I.  PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
No
Penilaian
TeknikPenilaian
BentukInstrumen
1
Kognitif
Test
Soal
2
Afektif
Non Test
Lembar Observasi
3
Psikomotorik
Non Test
LembarObservasi
Madiun, 16April 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah,                                                                                  Wali Kelas
Fauzatul Ma’rufah R, S.Pd.,M.Pd                              Sri Maryana
NIDN 110710                                                                                                 NIM 16141020

Lampiran 1
Uraian Materi
1.      Bahasa Indonesia
Mengenal Huruf Vokal dan Konsonan
Huruf atau aksara adalah unsur abjad yang melambangkan bunyi. Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf. Berikut ini daftar lengkap huruf dalam bahasa Indonesia :
Huruf besar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Huruf kecil : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z .

Huruf Vokal
Vokal adalah bunyi ujaran yang terjadi karena adanya aliran udara yang keluar dari paru-paru secara lancar dan tidak ada hambatan.Vokal disebut juga huruf hidup atau huruf bunyi. Huruf yang termasuk huruf vokal adalah A,I,U,E,O .
Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata :
-          Di awal kata                   : aku, engkau, ika, obat, umum
-          Di tengah kata                : dia, wol, dan
-          Di akhir kata                   : bla, mie, berada
HURUF KONSONAN
Konsonan adalah bunyi ujaran yang terjadi karena ada udara yang keluar dari paru-paru mendapat hambatan.Konsonan tersebut juga huruf mati. Huruf-huruf yang termasuk konsonan adalah : b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,z
Contoh pemakaian huruf konsonan di dalam kata :
-          Di awal kata                   : baca, cadar, mereka
-          Di tengah kata                : kabar, kacang, kafir, faham
-          Di akhir kata                   : beradap, maaf, anak, barang

2.      PPKN
Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis karakter yang akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari :
1.      Bijaksana
2.      Boros
3.      Ceria
4.      Cuek
5.      Egois
6.      Hemat
7.      Irit
8.      Jujur
9.      Licik
10.  Munafik
11.  Pemalas
12.  Pemarah
13.  Pembenci
14.  Penakut
15.  Pendendam
16.  Pendiam
17.  Penghina
18.  Penghianat
19.  Penyabar
20.  Penyayang
21.  Rajin
22.  Setia
23.  Sombong
24.  Tidak Percaya Diri
25.  Buas
26.  Jinak

3.      SBdP
Karya kerajinan adalah sebuah hasil seni karya manusia berupa benda dengan berbagai bentuk dan warna yang mereka sukai.Kerajinan berasal dari kata “rajin” yang berarti benda atau barang yang dihasilkan oleh keterampilan tangan seseorang.Dan karya yang dihasilkan terbuat dari berbagai macam jenis bahan, seperti dari bahan alam contoh tanah liat, daun-daunan, kayu, serat alam, logam dan batu atau bahan buatan contoh lilin, bekas kain tak terpakai dan lain-lain.




















Lampiran 2
a.    Kisi-kisi Kognitif
No
Indikator
Jenjang Kemampuan
Jenis Soal
Butir
Beban Penilain
1.







2.




3.
a.   Menjelaskan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.




b.  Menyebutkan keberagaman karakteristik individu di rumah.


c.    Menjelaskan bahan alam dalam berkarya.
C1







C1




C1
Essai







Pilihan Ganda



Essai





1,2








1,2,3,4,5



3





20%








50%



30%















Pilihan Ganda
Bacalah cerita dibawah ini!
Raden Pengantin
Di sebuah desa di kawasan hulu sungai Kalimantan Selatan, hidup seorang janda yang bernama Diang Ingsun bersama anaknya yang bernama Raden Pengantin.Kehidupan mereka sangat sederhana, Raden Pengantin sangat menyayangi Ibunya yang sudah tua renta.Mereka berdua hidup bahagia, namun semua berubah ketika pemuda itu pergi merantau untuk bekerja di luar desanya.
1.      Berdasarkan cerita di atas, watak Diang Ingsun adalah…
a.       anak yang sangat menyayangi ibunya.
b.      ibu yang sombong namun sangat menyayangi anaknya.
c.       ibu yang sederhana dan tua renta.
d.      ibu yang tidak mengakui anaknya.
2.      Tokoh yang berperan sebagai penentang tokoh utama pada cerita adalah….
a.       antagonis
b.      protagonis
c.       figuran
d.      pendukung
3.      Raden Pengantin memiliki watak yang….
a.       sombong
b.      penyayang
c.       pemarah
d.      penakut
4.      Berdasarkan penggalan cerita diatas, tema dari cerita tersebut adalah….
a.       perjuangan hidup seorang janda dan anaknya
b.      pengemis jalanan
c.       keluarga kaya raya yang sombong
d.      keluarga sejahtera
5.      Amanat yang terdapat di dalam cerita “Raden Pengantin” adalah….
a.       jangan berbohong
b.      menyayangi orang tua
c.       jangan boros
d.      berbakti kepada orang tua

Essai
1.      Sebutkan huruf vokal dan huruf konsonan dalam bahasa Indonesia.
2.      Sebutkan huruf vokal di dalam suka kata tersebut.
a.       KAMI                               =
b.      MEREKA                         =
c.       ENGKAU                         =
d.      LAKSANAKAN           =
3.      Sebutkan karya kerajinan dari bahan alam yang sudah kamu buat beserta tahapan-tahapannya.





















Lampiran 3
a.    Kisi-kisi Afektif
No
Indikator
Jenjang Kemampuan
Butir Instrumen
1.



2.


3.
a.       Mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.


b.      Mematuhi keberagaman karakteristik individu di rumah.


c.       Mengajukan bahan alam dalam berkarya.
A1



A1



A2



1



2



3

b.      Rubrik Lembar Observasi Ranah Afektif “Bahasa Indonesia”
No
Indikator
Aspek
Rubrik
Skor
1.
a.       Mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
a.       Mampu mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam Bahasa Indonesia.
b.      Mampu membedakan huruf vokal dan konsonan.
c.       Mampu menyebutkan huruf vokal yang ada di suka kata
d.      Bersikap aktif dan jujur
Mampu mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam Bahasa Indonesia, Mampu membedakan huruf vokal dan konsonan, Mampu menyebutkan huruf vokal yang ada di suku kata, Bersikap aktif dan jujur.





4
Mampu mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam Bahasa Indonesia, Mampu membedakan huruf vokal dan konsonan, Mampu menyebutkan huruf vokal yang ada di suku kata.







3
Mampu mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam Bahasa Indonesia, Mampu membedakan huruf vokal dan konsonan.




2
Mampu mengikuti lambang bunyi vokal dan konsonan dalam Bahasa Indonesia.


1

c.       Rubrik Lembar Observasi Ranah Afektif “PPKN”
No
Indikator
Aspek
Rubrik
Skor
1.
a.   Mematuhi keberagaman karakteristik individu di rumah.
a.    Siswa mampu mematuhi keberagaman karakteristik individu.
b.   Siswa mampu menyebutkan perbedaan karakteristik dirumahnya.
c.    Siswa mampu bertukar fikiran antar siswa.
d.   Siswa mampu menghargai pendapat orang lain.
Siswa mampu mematuhi keberagaman karakteristik individu, Siswa mampu menyebutkan perbedaan karakteristik dirumahnya, Siswa mampu bertukar fikiran antar siswa, Siswa mampu menghargai pendapat orang lain.







4
Siswa mampu mematuhi keberagaman karakteristik individu, Siswa mampu menyebutkan perbedaan karakteristik dirumahnya, Siswa mampu bertukar fikiran antar siswa.






3
Siswa mampu mematuhi keberagaman karakteristik individu, Siswa mampu  menyebutkan perbedaan karakteristik dirumahnya.





2
Siswa mampu mematuhi keberagaman karakteristik individu.



1

d.      Rubrik Lembar Observi Ranah Afektif “SBdP”
No
Indikator
Aspek
Rubrik
Skor
1.
a.       Mengajukan bahan alam dalam berkarya.
a.    Mampu mengerjakan dengan baik.
b.    Mampu memahami materi.
c.    Kreatif.
d.   Mampu bertukar fikiran antar siswa.
Mampu mengerjakan dengan baik, Mampu memahami materi, Kreatif, Mampu bertukar fikiran antar siswa.




4
Mampu mengerjakan dengan baik, Mampu memahami materi, Kreatif.


3
Mampu mengerjakan dengan baik, Mampu memahami materi.


2
Mampu mengerjakan dengan baik.

1












Lampiran 4
a.     Kisi-kisi Psikomotorik
No
Indikator
Jenjang Kemampuan
Butir Instrumen
1.



2.


3.
a.         Melatih lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.


b.         Mengumpulkan catatan keberagaman karakteristik individu di rumah.

c.         Membuat Membuat bahan alam dalam berkarya.
P2



P1


P2

1



2


3

b.      Rubrik Lembar Observi Ranah Psikomotorik “Bahasa Indonesia”
No
Indikator
Aspek
Rubrik
Skor
1.
a.       Melatih lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
a.       Mampu menulis dengan rapi.
b.      Teliti dalam mendengarkan, membaca dan mengerjakan tugas
c.       Berperilaku jujur dalam mengerjakan tugas
d.      Mampu mengerjakan dengan urut.
Mampu menulis dengan rapi, Teliti dalam mendengarkan, membaca dan mengerjakan tugas, Berperilaku jujur dalam mengerjakan tugas, Mampu mengerjakan dengan urut.






4
Mampu menulis dengan rapi, Teliti dalam mendengarkan, membaca dan mengerjakan tugas, Berperilaku jujur dalam mengerjakan tugas.




3
Mampu menulis dengan rapi, Teliti dalam mendengarkan, membaca dan mengerjakan tugas.




2
Mampu menulis dengan rapi.


1

d.      Rubrik Lembar Observi Ranah Psikomotorik “PPKN”
No
Indikator
Aspek
Rubrik
Skor
1.
a.    Mengumpulkan catatan keberagaman karakteristik individu di rumah.
a.       Mencatat keberagaman karakteristik individu di rumah.
b.      Memberikan pendapat.
c.       Tidak ramai.
d.      Teliti dan Kreatif dalam mengerjakan tugas
Mencatat keberagaman karakteristik individu di rumah, Memberikan pendapat, Tidak ramai, Teliti dan Kreatif dalam mengerjakan tugas.






4
Mencatat keberagaman karakteristik individu di rumah, Memberikan pendapat, Tidak ramai.





3







Mencatat keberagaman karakteristik individu di rumah, Memberikan pendapat.




2
Mencatat keberagaman karakteristik individu di rumah.



1



c.       Rubrik Lembar Observi Ranah Psikomotorik “SBdP”
No
Indikator
Aspek
Rubrik
Skor
1.


















a.    Membuat bahan alam dalam berkarya.










A.  Kreatif dalam mengerjakan tugas.
B.  Aktif dalam kelompok.
C.  Pemerataan tugas.
D.  Menghargai pendapat teman.
Kreatif dalam mengerjakan tugas, Aktif dalam kelompok, Pemerataan tugas, Menghargai pendapat teman.




4
Kreatif dalam mengerjakan tugas, Aktif dalam kelompok, Pemerataan tugas.


3
Kreatif dalam mengerjakan tugas, Aktif dalam kelompok.


2
Kreatif dalam mengerjakan tugas

1















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas telah dijelaskan Pembelajaran tematik dalam pendidikan, kemudian Model pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia,dan yang terakhir adalah karakteristik dalam pembelajaran tematik. Serta menjelaskan definisi silabus tematik beserta contoh dan RPP tematik beserta contoh.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya model pembelajaran tematik ini katakanlah popular, lantaran materi dari tiap mata pelajaran dapat kita satukan, atau dengan kata lain, dapat dikait-kaitkan. Dengan begitu, proses penyampaian materi akan lebih mudah diserap karena materi yang diajarkan sebelumnya dalam mata pelajaran lain yang dikaitkan dengan mata pelajaran berikutnya.
Model pembelajaran tematik ini juga kiranya lebih relevan diterapkan, sebab model pembelajaran tematik ini juga dapat membantu membangkitkan minat belajar siswa. Karena dalam pengemasan mata pelajaran menggunakan model pembelajaran tematik ini, mata pelajaran yang disaling kaitkan dikemas dalam bentuk penyampaian materi yang didalamnya terdapat unsur bermain, sehingga siswa sekolah dasar akan lebih menyukai.
B.     Saran
Kiranya model pembelajaran tematik ini lebih bermakna, bermakna disini berarti bahwa siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Berangkat dari  pemahaman kebermaknaan model pembelajaran tematik, maka dari itu kiranya perlu seorang guru dan atau kita selaku mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang menjadi calon-calon guru untuk memahami tentang model pembelajaran tematik, lantaran model pembelajaran tematik ini adalah merupakan model pembelajaran yang dapat dikatakan komprehensif, karena disamping memberikan wawasan pengetahuan kepada sswa, juga merangsang segi afektif siswa itu sendiri



DAFTAR PUSTAKA
Darmadi Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan dan Konsep    Implementasi). Bandung: ALFABETA
Hamdani,Dr.,M.A. 2011. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. Bandung: Pustaka Setia
Majid,Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung:REMAJA ROSDAKARYA
Majid,Abdul. 2012. PERENCANAAN PEMBELAJARAN Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: REMAJA ROSDAKARYA
Septi Aprilia, dan Naniek Kusumawati. 2017. Pembelajaran IPA SD. Madiun: Universitas PGRI Madiun
Udin Syaefudin dkk. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung : UPI Press.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa.Jakarta : Depdiknas.


Sumber dari internet :
(9 Mei 20.30)

Comments

Popular posts from this blog

Lagu Sayang dan makna bahasa jawa

Teaching Writing

Evaluasi pembelajaran dalam literasi