Geostrategi Indonesia


Geostrartegi Indonesia

Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukkan tujuan dan kebijakan negara. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita – cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dlam pembukun dan Undang – Undang dasar 1945. Geostrategi juga untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional, sehingga bisa dikatakan geostrategi adalah ketahanan nasional itu sendiri. Ketahanan nasional itu sendiri adala suatu kondisi dinamik suatu bangs yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari luar maupun yang datang dar dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan itegritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Posisi silang negara Indonesia itu tidak hanya mengenai segi fisik geografisnya saja, melainkan juga mengenai aspek – aspek kehidupan sosial, yaitu :
a.       Demografi (kependuduan) : antara daerah yang berpenduduk padat di utara dan daerah yang berpenduduk jarang diseltan.
b.      Ideologi antara komunis di utara dan liberalisme di selatan
c.       Politik : antara demokrasi rakyat di utara (asia daratan bagian utara) dan demokrasi oarelementer di selatan.
d.      Ekonomi : antara sistem ekonomi terpusat di utara dan sistem ekonomi liberal di selatan
e.       Antara komunissosialisme(komune) i utara dna individualisme di selatan
f.       Budaya : antara kebudayaan timur di utara (Budha/Kong Hu Cu) dan kebudayaan barat di selatan
g.      Hankam : antara sistem pertahanan kontinental (kekuatan di darat) di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Dalam waktu berabad – abad, posisi silang telah menimbulkan proses akulturasi. Gelombang – gelombang bangsa dan kebudayaan – kebudayaan yang masuk telah menjadikan bangsa indonesia wujud kebhinekaaaanya. Posisi silang dengan segala aktivitasnya, memaksa kita memilih satu diantara dua alternatif :
a.       Membiasakan diri terus menerus menjadi objek lalu lintas kekuatan – kekuatan dan pengaruh – pengaruh, sert setiap kali condong dan menggantungkan diri kepada kekuatan / pengaruh yang terbesar atau
b.      Turut serta mengatur lalu lintas kekuatan – kekeuatan atau pengaruh tersebut dengan ikut berperan sebagai subjek.
Pengaruh – pengaruh buruk kibat posisi silang dapat menimbulkan bentuk – bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang mungkin membahayakan identitas dan integritas bangsa. Pengaruh tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar, secra langsung maupun tidak langsung.
1.      Konsep Astagatra
Manusia adalah makluk yang tertinggi yang diciptakan tuhan, ia hanya meiliki wujud, kehidupan, dan  naluri, melainkan juga dapat berpikir dan berbahasa. Dengan kata lain, kemampuan berpikir dan berbahasa itu memungkinkan manusia menjadi manusia budaya. Sebagai manusia budaya ia mengadakan berbagai hubungan dengan lingkungannya, diantara lain :
a.       Hubungan manusia dengan Tuhan yang terwujud sebagai agama/kepercayaan
b.      Hubungan manusia dengan mnusia yang terwujud dalam hubungan sosial
c.       Hubungan manusia dengan alam sekitatarnya yang terwujud dalam ilmu dan teknologi
d.      Hubungan manusia dengan manusa dengan kebutuhannya yang terwujud dalam ekonomi
e.       Hubungan manusia dengan rasa aman yang terwujud dalam usaha pertahanan dan keamanan.
Konsep alamiah, karena meliputi tiga unsur, disebut trigatra, sedangkan aspek sosial yang mencakup lima unsur disebut pancagatra. Keseluruhannya disebut astagatra (Asta = Delapan).
            Gatra geografis Negara
             Keadaan geografis suatu negara sangat berpengaruh terhadp bangsa yang mendiaminya. Posisi dan lokasinya misalnya memberikan gambaran tentang bentuk ke dalam maupun ke luar. Bentuk ke dalam menunjukkan wujud serta susunan tertentu. Negara indonesia misalnya merupakan kesatuan lautan dengan ribuan pulau berserakan di dalamnya. Negara yang dikelilingi daratan saja seperti swiiss, tibet, afganistan, laos menunjukkan ciri serba daratan atau serba dunia. Ciri tersebut menunjukkan cara pandang negara itu dalam semu aspek kehidupan. Negara yang dikelilingi lautan dapat dibedakan sebagai negara kepulauan dan negara pulau.
-          Negara kepulauan terjadi dari kumpulan pulau – pulau dan unsur- unsur alamiah lain yang sa;ing berhubungan dengan erat, sehingga membentuk satu kesatuan geogrfis, ekonomis, dan politis.
-          Negara pulau memiliki unsur daratan yang lebih besar, lebih menonjol daripd aunsur laut. Negara pulau mungkin mempunyai bagian yang merupakan kepulauan. Namun demikian, negara itu tetap merupakan negara daratan dengan bagian yang bersifat kepulauan. Unsur utama ialah daratan,sehingga tidak dapat disamakan dengan negara kepualauan.
-          Pengaruh lokasi dan posisi geografis istilah negara kepulauan atau archipelago mengandung pengertian bentuk geografis yang terbatas pada daerah hukum seperti yang telah disepakati. Ke dalam, kepulauan ini merupakan kesatuan wilayah laut dengan pulau – pulau di dalamnya, bukan sebaliknya : beberapa pulau yang dikelilingi lautan. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik dan geostrategi sehubungan dengan ini anda sudah mempelajarai wawasan nasional yang mungkin merupakan wawasan benua, benua bahari, wawasan benua bahari (kombinasi, gabungan) atau wawasan dirgantara. Setiap negara mengembangkan wawasan yang sesuai dengan kepentingan dirinya sehubungan dengan keadan geografis wilayahnya.
2.      Gatra kekayaan alam
Manusia mempunyai naluri untuk berkembang biak serta mempertahankan dari dengan memanfaatkan alam dan kekayaannya. Setiap bangsa berusaha mmperoleh kekayaan alam dalam wilayahnya sendiri tau dari wilayah negara lain. Dengan demikian, pemanfaatan kekayaan alam pada taraf yang terlalu rendah oleh suatu negara (misalnya karena langkanya modal / tenaga ahli). Akan mengakibatkan campur tangan negara lain. Karena itu, kekayaan alam harus dimanfaatkan secara berhasil guna dan berday guna, setaraf dengan kemampuan bangsa lain.
-          Pengertiannya kekayaan alam suatu negara ialah keseluruhan sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, di laut, dan di udara yang berada di wilayah kekuasan suatu negara. Kekayaan alam itu dapat digolongkan ke dlaam kekayaan hewani (fauna), nabati (flora) dan mineral. Diantaranya ada yang dapt diperbaharui (Seperti fauna dan flora) dan ad ayang tidak dapat diperbaharui (mineral) kekayaan yang sudah diolah (dieksploitasi) disebut kekayaan efektif, sedang yang belum dimanfaatkan disebut kekayaan potensial. Kekyaan alam tidak terbagi secara merata. Ada negara yang kaya (yang mempunyai banyak sumber alam), dan ada negara miskin (yang mempunyai sedikit sumber alat, atau tidak mempunyai). Karena itu, dalam pemanfaatnya, adanya ketergantungan antar negara tidak dapt dielakkan. Kenyataan yang kita lihat ialah bahwa distribusi yang tidak merata dan ketergantungan antar negara itu kerap kali menimbulkan masalah hubungan internasional yang kompleks.
-          Pola dasar manfaatnya dalam pengelolaan dan pemanfaatn sumber – sumber alam harus dilakukkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan daya sing. Maksimal berarti dapat memberikan manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga keseimbangan antar negara. Asas lestari antara lain dikaitkan dengan kebijakan pengolahan sumber alam agar tidak merugikan generasi yang akan datang artinya sumber tersebut dapat dimanfaatkan selama mungkin. Asas daya saing berrti bahwa sumber itu haus dimanfaatkan sebagai alat dan untuk mengurangi ketergantungan kepada negara besar. Maka dari itu setiap bangsa mempunyai kewajiban :
a.       Menyusun pola pengelolaan sumber alam erdasarkan prinsip kesejahteraan dan keamanan
b.      Mengembangkan ilmu dan teknologi pemanfaatan alam seoptimal mungkin
c.       Membina kesadaran nasional sehubungan dengan pemanfaatn sumber alam
d.      Menyusun program pembangunan yang sesuai
e.       Mengadakan program pembangunan yang serasi
f.       Mengadakan modal yang cukup
g.      Menciptakan daya beli/ konsumsi yang cukup, baik di dalam maupun di luar negeri.

3.      Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk suatu negara ialan manusia yang mendiami wilayah negara itu, keadan dan kemampuan mempengaruhi ketahanan nasional suatu bangsa. Faktor penduduk yang mempengaruhi kethanan nasional ialah jumlah, komposisi, serta distribusinya. Yang dimaksud jumlah penduduk ialah keseluruhan jumlah manusia yang mendiami seluruh wilayah besarnya diperkirakan dengan sensus yang diadakan pada waktu tertentu. Komposisi penduduk ialah sususnan penduduk berdasrkan kriteria (patokn) tertentu, seperti umur, jenis kelamin, mata pencarin, pendidikan, dan sebagainya. Distribusi penduduk ialah penyebaran penduduk di daerah – daerah dalam wilayah suatu negara. Komposisi penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan perpindahan. Akan tetapi, pengaruh kematian sangt keil, karena kemungkinan sama saja bagi semua kelompok. Demikian juga dengan migrasi. Sebaliknya pengaruh kelahiran sangat besar, terutama terhadap sususan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pertambahan usia muda membawa bermacam – macam konsekuensi, diantaranya keharusan penambahan fasilitas pendidikan, dan penyediaan lapangan kerja. Jika hal itu tidak terpenuhi, maka akan terjadi guncangan sosial yang mungkin melemahkan ketahanan nasional.

4.      Gatra ideologi
Dalam melaksanakan perjuangannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu bangsa memerlukan falsafah sebagai pedoman dan pegangan. Falsafah ini disebut juga ideologi, pandnagan hidup, landasan ideal. Istilah yang dipakai disini adalah ideologi. Yang dimaksud dengan ideologi ialah “perangkat prinsip pengarahan (guiding principles) yang dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai di dalam melangsungkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Di dalam kehidupan manusia, ideologi itu terwujud di dalam nilai – nilai yang berlaku, karena itu, ideologi dapat diartikan juga sebagai serangkaian nilai yang disusun secara sistematik dan merupakan kebulatan ajaran atau doktrin. Bangsa indonesia telah memiliki ideologi, yaitu pancasila. Ideologi pancasila ini harus dipahami, dihayati dan dimalkan oleh seluruh bangsa indonesia. Kita bangsa indonesia harus yakin bahwa pancasila merupakan satu – satunya ideologi yang cocok bagi bangsa indonesia sehingga tidak mungkin berpaling kepada ideologi lain.

5.      Gatra politik
Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan, seperti dasar pemerintahan dna sebagainya. Dalam realita kehidupan, politik selalu terkait dengan kekuasaan, sedang kekuasaan dalam suatu negara berpusat pada pemerintahan. Oleh karena itu perjuangan untuk mempeoleh kekuasaan berubah menjadi perjuangan menguasai pemerintahan. Proses terjadinya sistem politik dalam suatu negara sangat tergantung dari penguasa (pemerintah) dan rakyat. Apabila titik berat inisiatif terletak pada pengusa makan akan terjadi politik yang mengarah ke sistem totaliter. Setip negara menentukkan bentuk keseimbangan yang paling tepat bagi dirinya, sesuai dengan keadaan masyarakatnya. Taraf keseimbangan tersebut menunjukkan pula taraf stabilitas politik. Lima fungsi politik yaitu : mempertahankan pola, pengaturan dan penyelesaian ketegangan, penyesuaian, pencapaian tujuan, dan penyatuan.

6.      Gatra ekonomi
Ekonomi ialah keseluruhn kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengolahan faktor, produksi, yaitu bumi, sumber alam, tenga kerja, modal, teknologi, dan manajemen di dalam produksi serta distribusi barang dan jasa, semi kesejahteraan rakyat baik fisik maupun spiritual. Ketahanan di bidang ekonomi dapat diberi pengertian sebagai kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dlam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari dalam maupun luar, yang secara langsung atau tidak langsung membahayakan ekonomi bangsa dan negara. Faktor – faktor yang berpengaruh : ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan di dalam bidang ekonomi pada hakikatnya ditunjukkan kepada faktor produksi dan pengolahannya. Karena itu, pembinaan ekonomi merupakan penentuan kebijakan dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalm produksi serta pengolahannya di dalam produksi da distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun dlam hubungannya dengan luar negeri. Faktor yang mempengaruhi gatra ekonomi : bumi dan sumber alam, jumlah dan kemampuan penduduk, modal, teknologi, hubungan luar negeri, prasarana (infrastruktur), dan manajemen.

7.      Gatra sosial – Budaya
Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi kehidupan bersam manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan.
-          Kemasyarakatan yaitu usha menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungannya, manusia bekerja sama dengan sesamanya, dengan kata lain masyarakat. Akan tetapi bekerja sama itu hanya akan berjalan baik di dalam tertib sosial budaya serta di dalam wadah orgnisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan produk sosial budaya, sekaligus merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan budaya. Empat unsur yang meentukkan eksistensinya yaitu : struktur sosial, pengawasan sosial, media sosial, standar sosial.
-          Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat yng perwujudnnya tampak pada tingkh laku para anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banya faktor : Organ biologis manusia lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan lingkungan psikologisnya. Masyarakat budaya membentuk pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Ketahanan di bidang sosial budaya dapatt diberi pengertian dinamik suatu bangsam bernilai keuletn dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di alam menghadapi ancaman, tantangan , hambatan , dan gangguan dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelngsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara. Faktor yang mempengaruhi yaitu : tradisi, pendidikan, kepemimpinan nasional, tujuan nasional, kepribadian nasional

8.      Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan ABRI sebagai intinya ia merupakansalah satu fungsi pemerintah dalam menegakkan ketahan nasional dengan tujuan mencapai kemann bangsa dan negara serta keamanan hasil perjuangnnya. Pelaksaannya dilakukkan dengan menyusun, mengerahkan, serta menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam semua bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dab terkoordinasi. Pengertian ketahanan nasional di bidang pertahanan kemanan dapat diartikan sebagai kondisi dinmik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan peratahan keamanan negara dan bangsa. Faktor yang mempengaruhi : Doktrin, wawasan nasional, sistem hankam, kondisi geografis negara, manusia, integrasi agkatan bersenjata dan rakyat,material, ilmu dan teknologi, pengaruh luar negeri, kepemimpinan.



Comments

Popular posts from this blog

Lagu Sayang dan makna bahasa jawa

Teaching Writing

Evaluasi pembelajaran dalam literasi