BIMBINGAN KONSELING ANAK SD
Guru mempunyai peran sangat penting di dalam program bimbingan dan konseling di sekolah, terlebih di sekolah dasar. Peran guru sekolah dasar dalam bimbingan dan konseling berbeda dengan guru pada jenjang pendiiakn atau sekolah lainnya. Bimbingan konseling pada jenjang sekolah dasar memang belum ada bimbingan konseling seperti pada jenjang sekolah lainya karena kurangnya dana sekolah untuk mengangkat sebagi seornag guru bimbingan konseling. Selama ini guru kelas yang merpangkap menjadi bimbingan konseling bagi siswa dan guru yang mencoba memahami keadaan siswa contoh : Siswa kurang bisa memahami materi dalam pembelajaran maka guru akan memberikan tambahan waktu di luar pelajaran untuk mendidik peserta didik agar memahami pembelajaran terutama anak yang kurang di perhatikan oleh orang tuanya. Suatu kasus di SD yang dulu tempat saya KKN dimana termasuk desa yang kebanyakan orang tua merantau menjadi TKI dan anak dititipkan kepada nenek sehingga untuk pembelajaran kurang diperhatikan, ada anak SD kelas 6 yang masih belum bisa membaca dan hal ini sangat disayangkan karena sebentar lagi akan melakukkan ujian sehinnga akan membuat anak kurang bisa berpikir tetapi kenapa pihak sekolah tidak memahami hal ini, tetapi memang dari orang tua dan sekolah juga harus ada kesadaran melihat kasus ini. Saya mengetahui hal ini juga sebisanya membantu dengan memberikan dia wawasan terutama soal-soal ujian yang akan diujikan dalam menghitung juga masih kurang sehingga saya mengajarinya untuk mengitung dengan menghafalkan perkalian setiap hari, Karena modal untuk pembelajaran mengitung yaitu perkalian dan pembagian.
Kasus yang saya temui juga sangat membuat hati merasakan sedih karena pada satu kelas ada anak yang memang kurang dalam pembrlajaran sehingga dikucilkan oleh teman-teman sekelas. Sungguh sangat sedih jika mengingat hal itu, dia memang seharusnya sekolah pada jenjang SLB (Sekolah Luar Biasa) akan tetapi SLB tidak ada di sekolah yang masih pedesaan sehingga anak yang kurang berpikir ini masuk ke SD biasa yang lingkungan kurang mendukung. Sangat menyedihkan proses pembelajaran sekolah di pedesaan. Akan tetapi hal lain yang bisa saya amati jika anak yang kurang dalam berpikir ini mempunyai kelebihan yaitu dia punya bakat dalam menggambar dan hasil gambaran juga bagus, sang pencipta memang adil di saat dia memberikan sebuah kekurangan pada anak maka akan diberi kelebihan yang tidak bisa dipunyai oleh orang normal.
Guru merupakan penentu program dimana dia harus mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan siswa yang akan dibimbing serta menciptkan iklim sekolah yang kondusif sehingga memfasilitasi sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Rochman Natawidjaja (1984) seorang pakar terkemuka indonesia dalam idang bimbingan konseling mengemukakan pendapat tentang peran yang harus dilakukkan oleh guru dalam keseluruhan program bimbingan sekolah dasar yang dirumuskan ke dalam sepuluh butur pernyataan yaitu :
1. Mengidentifikasikan kebutuhan, potensi, minat bakat dan masalah tiap anak, terutama dalam kegiatan di kelas.
Guru berusaha untuk mengenal secara individual meliputi kemampuan berpikir, dan bakat yang dimiliki oleh seorang anak. Dimana guru mengelompokkan anak sesuai dengan kemampuannya dan memberikan tambahan penguatan kepada anak yang memang dirasa kurang dalam hal ini dapat mendorong kemampuan peserta didik dan mengembangkan bakat siswa.
2. Mengidentifikasikan gejala-gejala salah pada diri anak dalam kegiatan sekolah.
Guruberupaya memperhatikan kegiatan sehari-hari di sekolah, baik proses belajar-mengajar di kelas maupun di dalam hubungan sosial dengan teman sebayanya. Contoh : anak tidak mengerjakan tugas, tidak bisa membaca menulis, mudah marah dan menangis, tidak bersemangat, dan gejala-gejala seperti ini berhubungan dengan kehidupan keluarga dan perlakuan guru saat di sekolah.
3. Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah.
Dimana membimbing berarti memberi kemudahan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang secara wajar, sesuai dengan potensi yang dimiliki serta kesempatan dan peluang lingkungannya. Contoh : Memberi tugas secara terarah, memerikasa, memberi nilai secara fair dan menilai hasil belahjar siswa tentang tugas yang telah diberikan, mengembangkan sikap sosial dan kebiasaan belajar yang baik melalui latihan dan permainan tertentu/melalui kegiatan ekstrakurikuler, emngadakan kontak dan berbicara secara individual dengan siswa.
4. Melaksanakan bimbingan kelompok, baik di dalam maupun di luar kelas.
Adanya bimbingan di dalam kelas dan luar kelas dapat membimbing peserta didik untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, akan tetapi guru harus tetap memfokuskan kemampuan peserta didik secara individual karena meskipun sudah diberi tugas kelompok juga harus diamati peran persta didik di dalam kelopok tersebut.
5. Melengkapi rencana-rencana yang telah dirumuskan bersama guru.
Guru kelas sebaiknya bekerja sama dengan anak membuat rencana yang positif bagi perkembangan bakat, minat, dan kemajuan anak. Contoh : bagaimana menciptakan kondisi kelas yang bersih, dan sehat, mengadakan kegiatan produktif, mengadakan bakti sosial untuk korban yang sedang mengalami bencana.
6. Melaksanakan pengajaran sesuai dengan kebutuhan anak.
Guru harus menyesuaikan dengan kemampuan anak, kondisi kelas dan sesuai dengan karakterisrik sekolah. Karena dengan menyesuaikan ini semua pembelajaran akan berjalan dengan baik serta anak juga akan memahami pembelajarang yang telah diberikan dengan menggunakkan alat dan metode pembelajaran yang berbeda. Karena setiap sekolah mempunyai karakter yang berbeda sehingga diharapkan guru dapat memahami kondisi kelas dan juga peserta didiknya.
7. Mengumpulkan data dan informasi tentang anak, terutama dlam kegiatan belajarnya.
Guru berupaya agar siswa neniliki catatan kumulatif yang berisi tentang data dan informasi penting tentang pertumbuhan dan perkembangan kegiatan dan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu. Di dalam catatan guru juga harus lengkap mulai dari nilai pribadi mandiri, nilai tugas kelompok dan kemampuan dalam bersosialisasi dengan teman sekelasnya.
8. Melaksanakan kontak dengan masyarakat, terutama dengan orang tua wali/anak dengan mengadakan kunjungan rumah.
Guru mengadakan kunjungan kepada peserta didik di rumahnya sehingga bisa menciptakan hubungan yang baik anatara guru dan orang tua terutama juga dalam hal mendidik seorang anak. Hal ini sangat dibutuhkan agar ada hubungan baik antara guru dan juga bisa memberikan perhatian khusus contoh : pembelajaran tambahan di luar pelajaran agar peserta didik memahami kepada anak yang belum bisa membaca dan menghitung.
9. Melaksanakan konseling terbatas,antara guru dan peserta didik.
Di saat istirahat atau pembelajaran kita bisa memberikan suatu motivasi, nasihat, petunjuk, dna contoh kepada siswa karena kita telah menjalin hubungan sosial yang baik dengan siswa.
10. Memberikan pelayanan rujukan, dimana melimpahkan anak kepada orang yang lebih tepat agar mendapatkan bantuan yang tepat.
Pada anak yang masih sulit membaca akan tetapi anak tersebut sangat susah diajari/hiperaktif maka sebagai Guru SD juga menyarankan peran orang tua saat di rumah dengan melatih membaca beberapa suku kata dan harus dilaksanakan setiap hari. Jika memang tidak bisa bisa membantu mencarikan informasi tentang bimbingan belajar tentang baca tuli hitung.
Comments
Post a Comment