LITERASI (Sastra Lokal)
Literasi merupakan suatu hal yang harus diterapkan terutama pada peserta didik dimana dengan adanya kesuksesan literasi akan membuka banyak pengetahuan dimana literasi merupakan suatu cara pembiasaan yang wajib dan harus diterapkan karena dengan membaca kita akan mengetahui banyak hal. Pada perkembangan jaman sekarang ini literasi menjadi kurang anak-anak lebih banyak memakai menggunakan HP daripada mereka membaca buku. Buku jendela Dunia dengan membaca kita dapat menyerap banyak pengetahuan dan membaca itu dimulai dari kita kecil sampe kelak kita menutup usia. Mmebaca juga sudah dijadikan perintah sang pencipta ketika nabi muhammad menerima wahyu yang pertama iqro iqro bacalah bacalah semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik dengan banyak membaca buku. Kegiatan literasi di sekolah biasanya dimulai dengan anak membaca buku bacaan/cerita selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Sastra merupakan salah satu budaya yang dihasilkan oleh masyarakat perkembangan seni sejalan dengan seni dan ilmu pengetahuan di masyarakat. Karya Sastra adalah suatu bentuk dan hasil seni kreatif yang ibjeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakkan bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra mempunyai tujuan untuk menyampaikan ide dan gagasan lewat suatu hasil karya yaitu karya sastra. Ajaran yang ingin disampaikan bisa berupa nilai moral, nilai budaya, dan pandangan serta keinginan pengarang yang dituangkan lewat karyanya. Karya sastra itu dinyatakan memiliki norma estetik jika karya sastra itu : a. Mampu menghidupkan atau memperbaharui pengetahuan pembaca, b. Mampu menciptakan kehidupan kita lebih baik dan lebih kaya, c. Mampu membawa pembaca lebih akrab dengan kebudayaanya. Sastra lokal merupakan sastra yang dihasilkan sesuai dengan kebudayaan tertentu dan mencerminkan adat, kebiasaan, nilai-nilai luhur, serta aspek kehidupan sosial budaya laiinya yang mengacu pada sistem kemasyarakatan di bidang tertentu contoh sastra lokal yang ada di daerah magetan, jawa timur dimana sastra lokal itu merupakan cerminan budaya dari masyarakat di daerah tersebut.
Fungsi dan kedudukan karya sastra adalah sebagai sarana pelestarian budaya dimana karya sastra merupakan media yang efektif untuk menginspirasi pada generasi muda dengan nilai-nilai luhur yang diyakini oleh generasi penerus sebelaumnya. Karya sastra penting sebagai penata dan membangun pranata di masyarakat dengan prinsip analogi lewat karya sastra juga mampu untuk membangun karakter di masyarakat. Dalam dunia pendidikan karakter merupakan suatu aspek terpenting yang harus dibangun sejak dini karena karya sastra terutama sastra lokal yang dekat dengan kehidupan peserta didik sehingga punya peran yang sangat penting. Sastra lokal juga dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap budyaa lokal jika digarap dengan baik dan benar sehingga kebanggan terhadap budaya pada akhirnya akan membawa sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar yang adi luhung dan kecintaan terhadap budaya lokal merupakan ujung tombak penanaman nilai-nilai kebangsaan.
Pemanfaatan sastra lokal dalam literasi, Belajar merupakan salah satu hak umat manusia untuk dapat dilakukkan sepanjang hayat. Pendidikan menduduki posisi penting dan paling domain kehidupan dan mengembangkan kemampuan afektif, psikomotorik dan juga kognitifnya. Pendidikan karakter pada anak merupakan media untuk transfer nilai dalam kehidupan sehingga pendidikan meempunyai kolaborasi dengan banyak unsur agar dapat diterima dengan baik oleh para siswa melalui proses pembelajaran. Salah satu submateri dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah membaca sastra anak. Sasta lokal yang menjadi salah satu genre dalam kesuastraan di SD dapat dikolaborasikan dengan banyak kearifan likal yang berbasis budaya. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan pertama dan para pendidik wajib mendidik para siswa untuk mengenal pendidikan karakter secara fundamental. Wujud sastra lokal yang banyak berkembang di masyarakat adalah mitos dan legenda sehingga sastra lokjal merupakan salh satu sarana untuk membiasakan kehidupan berliterasi siswa di jenjang sekolah dasar. Salah astu materi yang erat kaitannya dengan pengenalan, pengertian, serta pembiasaan karakter positif adalah folklore baik melalui pembelajaran bahasa dan sastra, seni budaya, maupun sejarah. Folklore yang ada di indonesia yaitu mitos, legenda, sage, fabel, kisah jenaka dan epos.
1. Fabel atau cerita binatang merupakan cerita rakyat yang tokoh pelakuknya berupa binatang dan binatang bisa berperilaku seperti manusia contoh kancil yang cerdik.
2. legenda yaitu suatu cerita yang berisi tentang asal - usul terjadinya suatu tempat contoh : cerita asal usul banyuwangi, asal usul telaga sarangan, asal usul danau toba.
3. Mite adalah cerita yang berisi hal mistis dan diluar nalar contoh : Nyi roro kidul, Dewi sri
4. Sage adalah cerita yang isinya mengandung unsur sejarah Contoh : Roro jongrang, Ciung wanara.
5. Epos adalah cerita tentang kepahlawana misalanya : Mahabarata, Ramayana
6. Cerita Jenaka adalah sebuah cerita yang menceritakan mengenai keboodohan atau sesuatu yang lucu : Contoh si Kabayan, ABunawas, Pak bandir.
Melalui cerita rakyat masyarakat akan banyak berkaca, belajar dan berkarya dari tokoh yang diyakini keberadaanya pada masa lampau. Cerita rakyat ini banyak dikenal dan berkembang di antara masyarakat indonesia. cerita pada legenda maupun mitos menceritakan tentang karakter positif yang bisa diteladani oleh siswa dan karakter postif itu mencerminkan jati diri bangsa indonesia.
Comments
Post a Comment