AKU, KAMU, DIA, KITA.,

 Hai, aku ingin membiasakan dengan menulis setiap ide dan keinginan yang ada di kepala sehingga semuanya bisa ku tuangkan dalam bentuk tulisan. Perbanyak action daripada hanya sebuah angan dan bayangan tanpa ada usaha, kata yang selalu aku dengan dari beberapa banyak motivator. Aku bukan seorang motivator aku hanya akan memberikan sedikit pemahamanku tentang apa itu suatu kebahagian dan kesedihan dalam hidup yang selalu berjalan beriringan tanpa bisa kita tebak.


  " AKU" disini, dimana bisa sekuat dan setegar ini menghadapi cobaaan yang ada. "AKU" hanya seorang wanita yang dulu kamu sayangi. "AKU" seorang ibu dari 1 anak perempuan yang akan semakin tumbuh besar. "AKU" seorang wanita muda yang masih berumur dua puluh tahun lebih yang selalu mencoba berpikir kritis dengan menggunakkan logika saat aku dihadapkan suatu masalah dan mengambil keputusan. "AKU" dulu pernah menangis di saat kamu mengucapkan kata PISAH.


Aku yang dulu tidak bisa digambarkan hanya dengan kata-kata singkat karena diriku dulu memang terlalu bodoh dalam mencintai, sekarang aku sudah sadar seiring berjalannya waktu, kenapa kamu dulu memberikan aku luka dan kepedihan karena itu semua pembelajaran buat kita agar bisa lebih dewasa dalam menjalani hidup ini. Sempat terpikirkan untuk mengukir dan menjalani kehidupan indah akan tetapi semuanya hilang karena kesalahan serta keegoisan yang pernah kita miliki masing".


Saat kamu ingin menangis jangan lupa melihat keadaan dan kondisi, karena aku takut bisa saja nanti kamu jatuh dan malah merasakan sakit. Hancur dan tangisi keadaan sedih hanya satu hari dan saat esok kamu bangun semangatlah untuk mengejar harapan dan mimpimu karena dia yang meninggalkan memang bukan yang terbaik untuk "KITA".


 "AKU" berjanji jika aku bisa hidup tanpa bantuan dan belas kasihan darimu sekarang aku buktikan aku bisa tegar dan mampu meraih satu persatu mimpi yang aku impikan dalam hidup. Jangan "KAMU" iri dengan apa yang sudah capai sekarang ini karena percuma kamu sudah tidak lagi dengan "AKU". Bahagi dengan keluarga kecilmu sekarang dan biarkan "AKU" menggapai semua mimpiku dengan usaha dan semangat karena penghinaan yang pernah kamu ucapkan.


Bukan aku merasa "IRI" akan semua yang sudah kamu dapatkan terutama pernikahan yang sudah kamu lakukkan dengan "DIA" setelah 6 bulan kita berpisah. Rasa cemburu yang membuat dia terbakar api rasa cemburu membuat "DIA" membenci padahal "AKU" sama sekali tidak ada niatan untuk balikan atau menggoda "KAMU" yang sudah memang punya "DIA". Semoga bisa berubah menjadi baik seiring berjalannya waktu. Doa baik selalu mengiri semoga kelak kebahagian juga akan menghampiriku dengan mempertemukan "AKU" dia yang selalu aku sebut dalam setiap DOA.


                       AKU, KAMU, DIA, KITA. Kita hanya bisa bersatu jika tidak ada kata "DIA".


Comments

Popular posts from this blog

Lagu Sayang dan makna bahasa jawa

Teaching Writing

Evaluasi pembelajaran dalam literasi