Filosofi Pendidikan"Pemikiran Ki Hajar Dewantara "
Pendidikan
dan pengajaran merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari pendidikan karena
semuanya saling berkaitan dan pengajaran adalah proses memberikan ilmu kepada
peserta didik sebagai bekalnya kelak ketika hidup dan tumbuh dewasa terutama
ketika menghadapi masalah yang ada dimana harus bisa bersikap tenang. Sebagai seorang
guru kita juga harus bisa memberikan contoh karena untuk menciptakan manusia
yang beradap maka harus dilatih mulai sekarang dimana semua bisa berawal dari
pendidikan.
Pendidikan
adalah tempat persemaian benih dimana ketika menjadi seorang pengajar dan kita
bisa memberikan perhatian dan kebutuhan peserta didik sebagai upaya untuk
menumbuhkan bakat dan apa yang ada pada diri anak karena seorang anak mempunyai
keunikan tersendiri dan ini merupakan suatu hal yang wajib ditumbuhkan karena
pola berpikir dan pemahaman peserta didik bisa berubah karena adanya pemberian
materi dari guru ketika di sekolah. Seperti para petani dengan sabar dan tekun
merawat tanamannya dengan harapan kelak ketika berbuah mendapatkan hasil
maksimal begitu juga dengan peserta didik ketika guru menemukan peserta didik
yang memang sulit diatur dan kurang baik bersikap sebisa mungkin guru
memberikan perhatian dan juga adanya komunikasi secara mendalam agar bisa
mengetahui kesulitannya. Keterserapan materi setiap orang berbeda dan
diusahakan dengan pembiasaan hal baik.
Ki
Hajar Dewantara mengingatkan jika sebagai pendidik kita juga harus mengikuti
perkembangan zaman yang ada akan tetapi kita tidak boleh mengabaikan dan
menyaring hal baru tersebut baik atau tidak karena tidak semua hal baik itu
juga bisa berdampak baik untuk pendidikan sehingga pendidikan anak ini
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berhubungan dengan
Peserta didik dan lingkungannya dimana setia anak pasti membawa sikap jelek
yang tidak baik sehingga sebaga seorang pendidik hanya bisa mengaburkan/
memberikan contoh sebagai pembeda hal yang baik dan buruk sehingga mereka bisa
membedakan agar terjadi perubahan karena apa yang ada pada diri anak tidak bisa
dengan mudah dirubah hanya dengan sedikit perhatian dan wawasan pengetahuan
yang dapat mengaburkan sikap jelek tersebut. Kodrat zaman berhubungan dengan
perkembangan teknologi yang ada dimana sebagai guru harus bisa membekali mereka
sesuai dengan zamannya jika di jaman sekarang kita sangat dekat dengan media
teknologi maka kita bisa mengajarkan pembatasan terutama dalam penggunaan media
elektronik. Budi pekerti juga satu hal yang penting untuk anak sehingga perlu
diberikan pembiasaan untuk tetap menumbuh hal baik pada peserta didik seperti
contoh pembiasaan mengucapkan terima kasih, minta maaf, tolong, bersikap jujur,
tanggung jawab dan hal baik lainnya yang berhubungan dengan budi pekerti karena
ini berhubungan dengan sikap diri kita kepada orang lain.
Anak
juga pada masa Sekolah Dasar merupakan anak yang masih suka bermain dimana
kelak ketika kita menjadi guru harapannya semoga bisa menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan dan bisa bermakna bagi peserta didik hal ini sangat perlu
dipahami terutama kita sebagai pendidik wajib memahami anak. Ketika anak
diberikan pembelajaran yang menyenangkan ini akan membekas di hati dan ini
wajib untuk diingat. Semboyan Ki Hajar Dewantara yang wajib diingat “Ing Ngarso
Sung Tuladha, ing madyo mangun karso,tut wuri handayani”. Di depan memberikan
contoh baik di tengah membangun semangat dan di belakang memberikan dorongan
bagi tumbuh kembang anak. Sehingga semboyan ini merupakan salah satu pemikiran
ki hajar dewantara yang wajib di praktekan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pendidik.
1. 1. Apa yang anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari topik ini ?
Saya percaya jika
semua peserta didik ibaratkan kertas kosong kita sebagai pendidik diibaratkan
sebagai sebuah pena dimana ketika kita memberikan materi dan keterampilan
sehingga ini memberikan warna dan pengalaman tersendiri bagi peserta didik.
Pembelajaran dimana kita harus membuat peserta didik aktif dan bisa bersemangat
ketika menyampaikan materi sehingga ada hubungan timbal balik dan ini membuat
peserta didik dan guru menjadi lebih ada interaksi. Ketika belum memahami
pemikiran dari ki hajar dewantara saya merasa sedikit ada rasa marah ketika
peserta didik lamban dalam memahami materi dan terkadang menyalahkan diri
sendiri padahal ini merupakan kodrat alam yang wajib dipahami. Pembelajaran hanya
di dalam kelas dan tidak memperhatikan kebutuhan peserta didik akan tetapi
sekarang akan saya praktekan jika belajar itu asyik dan bisa kita buat
menyenangkan tidak harus tegang dan tidak berani untuk mengungkapkan kesulitan
ketika pembelajaran berlangsung.
2.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah
mempelajari topik ini?
Saya ada pemahaman
tentang kodrat alam dan kodrat zaman yang bisa terapkan terutama dalam
pembelajaran dimana semuanya harus sesuai kebutuhan dan diharapkan dengan
adanya pembelajaran yang menyenangkan akan bisa membuat peserta didik lebih
enjoy dan nyaman ketika menerima pembelajaran dan juga saya akan mempraktekan
suatu pembiasaan yang bisa membentuk akal budi pekerti yang baik bagi peserta
didik yang saya ajar karena dengan adanya budi pekerti yang baik bisa
dipastikan kelak ketika dewasa akan menjadi manusia yang beradap dan lebih
menghargai apapun yang sudah menjadi tanggung jawab dan bisa berpikir kritis
tentang apapun masalah yang dihadapi karena kita tidak tau tantangan apa yang
akan dihadapinya sehingga sebagai pendidik hanya bisa membantu untuk mempersiapkan,
terlebih lagi peserta didik juga bagian dari masyarakat kelak dimana dia juga
masuk dan hidup di masyarakat.
3.
Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda
merefleksikan pemikiran KHD?
Kelak saya harus bisa
lebih sabar lagi dalam menghadapi anak-anak, menjalin hubungan yang baik antara
orang tua wali murid terutama jika dirasa ada perubahan pada sikap peserta
didik. Selalu berusaha menciptakan pembelajaran yang menarik dan bisa
membangkitkan semangat dari para peserta didik. Bersikap disiplin dan hal lain
yang bisa memberikan contoh karena ketika di sekolah kita menjadi role model
bagi para peserta didik sebisa mungkin kita mencontohkan hal baik. Meningkatkan
karakter pseserta didik dengan adanya pembiasaan yang dilakukkan secara
berkelanjutan dan dengan adanya pembiasaan baik maka akan ada perubahan dari
apa yang sudah dilakukkan karena pembiasaan ini akan terukir di dalam pikiran
dan akan menjadi terbiasa.
Comments
Post a Comment